Fenomena Abad Ini Muncul di Arab, Diserbu Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara di Arab bakal mengalami fenomena langit langka pada 2 Agustus 2027. Gerhana matahari total yang dijuluki sebagai "gerhana abad ini" akan melintasi wilayah tersebut dan menghadirkan kegelapan total selama lebih dari 6 menit, durasi terpanjang yang dapat terlihat dari daratan di abad ke-21.
Meski durasinya lama, gerhana matahari total ini tidak akan membuat seluruh dunia gelap. Fenomena ini hanya dapat disaksikan di jalur sempit selebar sekitar 258 kilometer yang membentang dari Eropa Selatan, Afrika Utara, hingga Timur Tengah, termasuk sejumlah negara Arab.
Gerhana ini akan melintasi 11 negara, termasuk Arab Saudi, Sudan, Yaman, dan Mesir. Kawasan Timur Tengah menjadi salah satu titik terbaik untuk menyaksikannya karena durasi totalitas di wilayah ini mendekati titik maksimum yakni 6 menit 23 detik.
Di sejumlah kota di Arab Saudi hingga Yaman, siang hari diprediksi berubah menjadi senja kelam saat Bulan sepenuhnya menutup Matahari. Fenomena ini dipastikan menjadi yang terlama hingga tahun 2114.
Durasi panjang gerhana terjadi karena kombinasi posisi astronomis yang sangat langka. Pertama, karena Bumi berada di titik terjauh dari Matahari (aphelion) sehingga Matahari tampak sedikit lebih kecil.
Lalu, posisi Bulan berada sangat dekat dengan Bumi (perigee) sehingga terlihat lebih besar. Dan jalur gerhana melintasi dekat ekuator, sehingga membuat bayangan Bulan bergerak lebih lambat di permukaan Bumi.
Kombinasi ketiganya membuat kegelapan total terjadi lebih lama dibanding gerhana-gerhana sebelumnya.
Adapun sejumlah klaim viral yang menyebut "dunia akan gelap total selama enam menit" dipastikan palsu. NASA dan pakar astronomi menegaskan bahwa hanya area dalam jalur totalitas yang akan mengalami kegelapan, sementara sebagian besar dunia, termasuk Asia, Amerika, hingga Australia, tak akan merasakan efek signifikan apa pun.
Di luar jalur tersebut, masyarakat hanya dapat melihat gerhana parsial. Wilayah Arab menjadi salah satu yang paling beruntung karena berada tepat dalam jalur gerhana total.
Beberapa lokasi di kawasan Arab diprediksi akan dipadati pengamat langit internasional. Luxor di Mesir, misalnya, menjadi salah satu titik dengan durasi gerhana terpanjang. Sementara itu, wilayah pesisir Laut Merah dan bagian barat Arab Saudi disebut-sebut menawarkan pemandangan gerhana yang sangat dramatis.
Fenomena ini juga diprediksi menarik arus wisata khusus (eclipse tourism) ke sejumlah negara Arab, mengingat gerhana total dengan durasi sepanjang ini sangat langka.
Meski bakal menjadi panorama luar biasa, para ahli mengingatkan publik untuk tidak melihat Matahari secara langsung tanpa pelindung khusus. Pada fase parsial sebelum dan sesudah totalitas, paparan cahaya Matahari tetap bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
Kacamata gerhana besertifikasi atau alat pengamat khusus wajib digunakan untuk menyaksikan fenomena ini dengan aman.
(dem/dem)