Sederet Aplikasi Ojek Online yang Bangkrut di RI, Ternyata Banyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa tahun lalu, jalanan di beberapa kota besar Indonesia dipenuhi oleh banyak ojek online (ojol) dari berbagai perusahaan. Baik dari luar negeri, maupun ojol buatan lokal.
Kini sejumlah perusahaan diketahui tak lagi beroperasi hingga gulung tikar di Indonesia. Pasar ride hailing tanah airpun didominasi dua nama, yakni Gojek dan Grab.
Lebih dari 10 ojol dan taksi online yang gulung tikar di tanah air dalam beberapa tahun terakhir. Alasannya dia mengatakan karena tidak mampu menguasai pasar.
Berikut daftar beberapa pemain ojol yang sempat ada di Indonesia namun kini tak terdengar lagi:
1. Uber
Uber pernah meramaikan pasar ride hailing di Indonesia sekitar 10 tahun, yang saat itu masih berkembang. Namun kemudian pada 2018, operasionalnya ditutup di Asia Tenggara termasuk di Indonesia.
Uber menjual seluruh bisnisnya pada Grab. Mereka yang saat itu menjadi pengemudi Uber, kemudian berpindah ke platform Grab dan Gojek.
2. Call Jack
Calljack, yang berasal dari Yogyakarta, tak terdengar lagi namanya sekarang. Dulu, layanan tersebut diketahui memiliki dua opsi yakni Calljack dan O'Jack.
3. Ojekkoe
Ojekkoe didirikan sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya Katon Muchtar. Tarif layanan juga cukup murah yakni Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.
Kabarnya Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi. Namun perusahaan akhirnya tidak aktif hingga sekarang.
4. Topjek
Topjek jadi nama lain yang tidak bertahan di pasar ride hailing Indonesia. Layanan ini menawarkan tarif murah tanpa promo dengan fitur chatroom yang bahkan belum tersedia di Gojek dan Grab kala itu.
5. LadyJek
LadyJek merupakan layanan ojol yang dikhususkan untuk kaum wanita. Perusahaan ini cukup sukses dengan hampir 3.300 pengemudi.
Namun ternyata LadyJek tak bisa bertahan. Perusahaan keterbatasan modal, dan membuatnya harus gulung tikar.
6. Blujek
Pengemudi BluJek menggunakan jaket biru, berbeda dengan warna hijau khas dua pesaingnya Gojek dan Grab. Perusahaan diketahui memiliki bisnis cukup besar dengan armada yang cukup besar kala itu, namun sayangnya harus gulung tikar.
7. OjekArgo
Terakhir adalah OjekArgo yang sudah tidak tersedia sejak 2017. Perusahaan menawarkan layanan yang cukup berbeda, pengguna hanya perlu instal aplikasi dan tidak perlu mendaftarkan diri dengan membuat akun.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]