MARKET DATA

Banjir-Longsor Mematikan Hantam Sumatera Utara, 34 Tewas-52 Hilang

Redaksi,  CNBC Indonesia
27 November 2025 13:25
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Selasa (25/11/2025). (Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)
Foto: Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Selasa (25/11/2025). (Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bibit Siklon 95B berubah menjadi Siklon Tropis Senyar pada 26 November 2025 pukul 07.00 WIB. BMKG mengingatkan dampak yang ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari ke depan.

Dalam laman resminya, BMKG menjabarkan beberapa wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar. Masing-masing Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat.

Selain itu, ada juga Siklon Tropis KOTO yang berkembang dari Bibit Siklon Tropis 92W pada 25 November 2025 pukul 19.00 WIB. Siklon Tropis KOTO disebutkan memicu potensi cuaca ekstrem di Kep. Riau dan gelombang tinggi di beberapa wilayah.

Terpisah, BNPB mengatakan empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara sudah dilanda bencana akibat cuaca ekstrem bertubi-tubi pada Senin (24/11) dan Selasa (25/11). Insiden bencana ini telah memakan korban jiwa dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Dikutip dari laman resmi BNPB, hasil laporan sementara yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Rabu (26/11), pukul 07.00 WIB, dari Kabupaten Sibolga, cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras dalam durasi lebih dari dua hari telah memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Wilayah yang terdampak banjir ini meliputi Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara, Kelurahan Aek Muara Pinang dan Aek Habil di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pasar Belakang dan Pasar Baru di Kecamatan Sibolga Kota.

Dari laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam rumah, menyeret kendaraan hingga infrastruktur lain yang dilewatinya. Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan dan sampah rumah tangga.

Sementara untuk tanah longsor, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga dan Sibual-buali di Kecamatan Sibolga Utara. Berikutnya Kelurahan Parombunan dan Aek Mani di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa dan Pancuran Kerambil di Kecamatan Sibolga Sambas. Selanjutnya Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru dan Pancuran Gerobak di Kecamatan Sibolga Kota.

Korban Jiwa Terus Bertambah

Dikutip dari detikSumut, Kamis (27/11/2025), Polda Sumatera utara (Sumut) mengatakan bencana yang terjadi di wilayah Sumut telah menewaskan 34 orang di beberapa wilayah. Selain itu, 52 orang dinyatakan hilang.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan hingga Rabu (26/11) pukul 22.00 WIB, ada 148 kejadian bencana alam di Sumatera Utara. Bencana tersebut dirasakan di 12 kabupaten/kota, terdiri dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.

Ia mengatakan bencana dengan dampak terbesar tercatat di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Sibolga, dan Mandailing Natal. Beberapa wilayah mengalami longsor hingga puluhan titik serta banjir yang merendam permukiman dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Lebih lanjut, ia mengatakan data ini masih bersifat sementara. Beberapa wilayah seperti Meda, Deli, Serdang, dan sejumlah daerah lainnya belum dapat melaporkan kondisi secara emnyeluruh karena hujan bertubi-tubi menyebabkan akses terputus.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem Hantam Jabodetabek, Waspada!


Most Popular