Afrika Robek Mau Terbelah Jadi Dua, Muncul Pulau Raksasa
Jakarta, CNBC Indonesia - Afrika mengalami fenomena geologi luar biasa yang mengundang perhatian ilmuwan dunia.
Sebuah retakan besar muncul dan membentang di kawasan timur benua, menandai proses terbelahnya daratan secara perlahan. Fenomena ini menjadi sinyal awal terbentuknya pulau baru di masa depan.
Retakan yang dinamakan East African Rift (EAR) membentang sepanjang 6.400 kilometer dan terlihat jelas di bagian timur Afrika.
Para ilmuwan memperkirakan, proses ini akan terus berlangsung selama jutaan tahun hingga akhirnya Afrika benar-benar terbelah menjadi dua bagian besar.
Meski terdengar mengkhawatirkan, retakan ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, karena proses geologinya sangat lambat dan bisa memakan waktu puluhan juta tahun.
Fenomena ini berbeda dengan retakan yang biasanya terjadi, yakni dikarenakan pergeseran tektonik yang saling menjauh sehingga membuat lapisan kerak Bumi dan mantel Bumi atau Litosfer saling terpisah.
Sementara itu, EAR terjadi karena adanya gerakan tegak lurus dan paralel. Jadi, permukaan Bumi seperti dirobek ke semua arah, demikian dikutip CNBC Indonesia dari Science Alert, Senin (24/11/2025).
Fenomena ini juga disebut akan membuat Afrika akan sering diguncang gempa. Struktur batu pada wilayah terjadi retakan juga akan sering pecah.
Namun terbelahnya sebuah daratan bukanlah cerita baru. Sebelumnya retakan pernah membelah benua dan membentuk Samudera Atlantik Selatan ratusan juta tahun lalu.
Saat itu terjadi, permukaan Afrika terpisah dari Amerika Selatan. Dengan litosfer yang kian menipis membuatnya ambruk dan membentuk lembah. Di sanalah air masuk mengisi ceruk dari magma merembes dari inti Bumi yang membeku.
Nampaknya hal serupa juga akan terjadi di Afrika di masa depan. Dalam puluhan juta tahun mendatang, dasar laut akan membentuk pada retakan tersebut. Samudra juga akan tersambung nantinya.
Pada akhirnya luas Afrika akan menyusut dan terdapat pulau besar di Samudra Hindia. Pulau itu merupakan bagian dari wilayah Ethiopia dan Somalia.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]