Operator Telco Raksasa PHK Gede-gedean, 15.000 Karyawan Nganggur

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Jumat, 14/11/2025 15:55 WIB
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Verizon berencana memangkas sekitar 15.000 karyawan di Amerika Serikat, dalam langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

Informasi ini disampaikan seorang sumber, menyusul upaya restrukturisasi yang dipimpin CEO baru, Dan Schulman, demikian dikutip dari laporan Reuters, Jumat (14/11/2025).

Langkah ini diambil di tengah tekanan persaingan yang semakin kuat di industri telekomunikasi. Verizon menghadapi tantangan untuk menarik pelanggan baru, sedangkan pesaing lama menawarkan paket lebih murah dan operator kabel mulai memperluas bisnis layanan seluler.


Sumber tersebut mengatakan PHK yang mencakup sekitar 15% tenaga kerja Verizon dapat dimulai paling cepat pekan depan.

Pemotongan ini juga akan memangkas lebih dari 20% jajaran manajemen non-serikat pekerja. Selain itu, Verizon berencana mengubah sekitar 180 gerai ritel milik perusahaan menjadi gerai waralaba.

Schulman baru menjabat pada awal Oktober setelah bertahun-tahun memimpin PayPal. Ia masuk di tengah agresivitas promosi AT&T dan T-Mobile, terutama saat peluncuran iPhone terbaru yang dibanjiri diskon dan tawaran tukar tambah.

"Verizon membutuhkan transformasi biaya dan restrukturisasi fundamental pada pengeluaran kami. Kami akan menjadi bisnis yang lebih sederhana, ramping, dan lebih gesit," ujar Schulman dalam pernyataan sebelumnya.

Pada kuartal III 2024, Verizon hanya menambah 44.000 pelanggan seluler pascabayar, tertinggal dari AT&T. T-Mobile memimpin dengan tambahan lebih dari 1 juta pelanggan bersih.

Operator kabel seperti Comcast dan Charter juga memperketat persaingan dengan menggabungkan paket seluler dan internet berkecepatan tinggi.

Saham Verizon naik sekitar 1,5% setelah kabar PHK mencuat. Namun dalam tiga tahun terakhir, saham perusahaan cenderung stagnan dengan kenaikan hanya 8%, jauh di bawah lonjakan hampir 70% indeks S&P 500.

Schulman sebelumnya menegaskan tidak ingin menaikkan harga layanan. Ia menilai ketergantungan Verizon pada strategi kenaikan harga tanpa pertumbuhan pelanggan tidak berkelanjutan. Verizon saat ini merupakan operator dengan tarif tertinggi di sektor tersebut.

Pada akhir 2024, Verizon memiliki sekitar 100.000 karyawan di AS, setelah memangkas hampir 20.000 posisi selama tiga tahun terakhir. Tahun lalu perusahaan juga mengurangi 4.800 pekerja melalui program pemisahan sukarela dan mencatat biaya hampir US$2 miliar.

Analis MoffettNathanson, Craig Moffett, mengatakan fokus utama CEO baru adalah menghentikan kehilangan pelanggan, yang dapat memerlukan subsidi besar untuk perangkat premium bagi pelanggan. Namun, ia mempertanyakan apakah penghematan biaya akan cukup mengimbangi biaya retensi pelanggan.

"Pertanyaan yang jelas adalah bagaimana Verizon berencana membayar itu. Sekarang kita tahu," kata Moffett. "Yang belum kita ketahui adalah apakah penghematan biaya ini benar-benar akan membantu menutupi biaya retensi pelanggan yang lebih tinggi," tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Verizon melakukan serangkaian ekspansi besar, termasuk menghabiskan US$52 miliar untuk akuisisi spektrum midband dalam lelang 2021 guna memperkuat jaringan 5G. Perusahaan juga mengakuisisi Frontier Communications senilai US$20 miliar dan membeli operator prabayar TracFone Wireless seharga US$6 miliar.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Fintech Lending Perluas Pinjaman Bagi Nasabah Individu