Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.000 T Ditolak Investor Terbesar Tesla

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Rabu, 05/11/2025 19:05 WIB
Foto: Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via REUTERS/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu investor terbesar Tesla menolak paket kompensasi jumbo untuk CEO Elon Musk yang bisa mencapai US$1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun selama 10 tahun. Keputusan ini muncul dari Norges Bank Investment Management (NBIM), dana kekayaan negara Norwegia yang merupakan investor Tesla terbesar ke-6 dari luar jajaran internal perusahaan.

Paket gaji ini tetap dianggap berpeluang disetujui karena dukungan luas dari investor besar dan basis pemegang saham ritel Tesla.


Selain itu, aturan di Texas, negara bagian yang kini menjadi markas Tesla, memungkinkan Musk untuk menggunakan saham yang ia miliki untuk memberikan suara, sehingga ia memiliki 15,3% hak suara termasuk saham terbatas yang diterimanya pada Agustus.

Namun, kritik NBIM terhadap besarnya paket kompensasi, serta niatnya menolak pemilihan ulang dua anggota dewan Tesla, menambah ketidakpastian hasil pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung Kamis mendatang.

Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, memperingatkan bahwa Musk bisa meninggalkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar US$1,5 triliun jika paket ini ditolak.

Sementara NBIM menekankan kekhawatiran mereka mengenai nilai paket yang terlalu besar, potensi dilusi saham, dan risiko bergantung pada satu tokoh kunci.

"Kami menghargai nilai besar yang diciptakan berkat peran visioner Musk, namun kami khawatir mengenai total nilai paket, potensi dilusi, serta risiko tergantung pada satu tokoh utama," tulis NBIM di laman resminya, dikutip dari Reuter, Rabu (5/11/2025).

Selain itu, NBIM juga menyatakan akan menolak dua dari tiga anggota dewan Tesla yang akan dipilih ulang, yakni Kathleen Wilson-Thompson dan Ira Ehrenpreis, sementara mendukung Joe Gebbia.

Investor besar lain, seperti Schwab Asset Management dan Baron Capital, menyatakan dukungannya terhadap paket ini. Namun, penasihat proxy ISS dan Glass Lewis menyarankan pemegang saham menolak, menilai paket Musk terlalu tinggi dan berisiko merugikan pemegang saham lain.

Paket kompensasi ini hanya akan dibayarkan jika Tesla mencapai target kapitalisasi pasar US$8,5 triliun, hampir enam kali lipat dari nilai saat ini. Tesla menegaskan bahwa Musk tidak akan mendapatkan gaji kecuali perusahaan mencapai pertumbuhan signifikan.

Penolakan ini menyoroti peran penting investor Eropa yang mempertimbangkan prinsip ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dalam keputusan investasi mereka.

"Investor Eropa cenderung mengikuti sikap NBIM karena pertimbangan ESG sangat memengaruhi filosofi investasi mereka," kata Francis Byrd, mitra di firma konsultan Alchemy Strategies Partners.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menguak Keandalan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam