Ahli RI Ungkap Keahlian yang Kebal Kena PHK, Tak Bisa Diganti AI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 October 2025 20:20
Artificial Intelligence (AI). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: Artificial Intelligence (AI). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak perkembangan pesat beberapa tahun terakhir, AI dibuat seperti solusi semua masalah. Bahkan banyak perusahaan yang menggunakan AI untuk merubah arah bisnisnya.

Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Hammam Riza mengatakan masyarakat perlu mengenali teknologi tersebut. Termasuk semua masalah harus diselesaikan dengan pemanfaatan AI.

"Itu merupakan sebuah indikasi kepada kita bagaimana kita bisa memanfaatkan dan bagaimana kita bisa memanfaatkan dan bisa mengenali. Tidak semua problem, solusi itu harus memanfaatkan AI," kata Hammam dalam acara OneHP Day 2025, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, semua orang harus berpikiran terbuka dengan memberikan kesempatan pada soft skill dan menggunakan critical thinking, dibandingkan menyerahkan kepada AI.

Lebih lanjut dia juga mengatakan dengan mengenali AI maka bisa memaksimalkan penggunaannya. Termasuk dapat meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi dalam pekerjaan.

"AI ini akan membantu kita dalam efisiensi atau AI ini membantu kita menjalankan berbagai pekerjaan secara otomatis," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director HP Indonesia, Juliana Cen menjelaskan temuan survei perusahaan Work Relations Index 2025. Studi itu melibatkan lebih dari 18 ribu orang di 14 negara, termasuk Indonesia.

Salah satunya 7 dari 10 karyawan mengatakan tidak punya hubungan baik dengan pekerjaan. Dia mengatakan khususnya di Indonesia terjadi setelah Covid-19 dimana para pekerja yang harus kembali setelah bekerja dari jarak jauh.

"Jadi, kemudian karena ada faktor tadi jadi hybrid, yang tadinya mungkin sebelumnya kerja di rumah, katakan dipikirkan lebih produktif, tapi ternyata sekarang harus ke kantor macet lagi. Tapi buktinya, dari hasil survei kita, juga katakan ada beberapa hal yang sebenarnya bisa membantu karyawan itu berasa punya hubungan baik sama kerjanya," jelas Juliana.

Berdasarkan survei juga dikatakan teknologi berperan penting dalam pekerjaan kita. Teknologi menjadi energi dan sangat penting dalam dunia kerja.

"Bagaimana teknologi itu bisa membantu supaya kerjaan kita lebih efisien, lebih cepat, lebih baik, sehingga kita punya fulfillment dalam kerjaan kita. Salah satu contoh misalnya, dengan konsep hybrid, dunia masih ada yang bisa bekerja secara online," kata dia.

Khusus untuk AI, dia mengatakan 90% karyawan Indonesia menggunakan gen AI. Penggunaannya juga terkait aktivitas sederhana, seperti meringkas atau mengetik email, drafting atau menulis kalimat.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pemerintah Susun Peta Jalan AI, Potensi Lokal Bakal Terangkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular