Mengapa Kucing Saling Menjilati Satu Sama Lain?
Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Kucing dikenal sebagai hewan yang mandiri, namun di balik sikap anggunnya, mereka memiliki kebiasaan sosial yang menarik: saling menjilat. Bagi pemilik kucing, pemandangan dua ekor kucing yang saling membersihkan kepala atau leher sering dianggap tanda kasih sayang. Tapi tahukah kamu, perilaku ini menyimpan banyak makna lain?
Para ahli perilaku kucing menjelaskan bahwa kebiasaan ini bukan hanya bentuk kasih sayang, melainkan juga bagian dari komunikasi sosial, naluri perawatan, hingga cara menghindari konflik.
1. Bentuk Kasih Sayang dan Kepercayaan
Menurut ahli perilaku kucing bersertifikat, LeeAnna Buis, tindakan menjilat sesama kucing merupakan cara mereka menunjukkan rasa aman dan keakraban. Biasanya, hal ini dilakukan pada bagian tubuh yang sulit dijangkau seperti kepala atau leher.
"Menjilat adalah bentuk kasih sayang dan kepercayaan," ujar Buis dalam wawancara yang dikutip dari sumber ilmiah. "Kucing yang saling menjilat biasanya memiliki ikatan sosial yang kuat."
Perilaku ini juga lebih sering terjadi pada kucing yang tumbuh bersama sejak kecil atau telah lama hidup dalam satu lingkungan yang sama.
2. Bantu Membersihkan Bagian Tubuh yang Sulit Dijangkau
Selain mempererat ikatan sosial, menjilat juga punya fungsi praktis. Menurut para pakar, tindakan ini merupakan bagian dari kerjasama dalam menjaga kebersihan.
Buis menjelaskan bahwa menjilat sesama kucing membantu mereka menjangkau area tubuh yang sulit dibersihkan sendiri. Dengan kata lain, mereka saling membantu dalam menjaga kebersihan bulu dan kesehatan kulit.
3. Membangun Aroma Kelompok
Ahli perilaku kucing Jennifer Van de Kieft menambahkan, menjilat juga berperan penting dalam membentuk aroma khas kelompok. Aroma ini membantu kucing mengenali siapa yang termasuk dalam kelompoknya dan siapa yang dianggap "asing."
"Kucing mengandalkan penciuman sebelum penglihatan untuk mengenali teman dan musuh," jelas Van de Kieft. "Jadi, menjilat membantu mereka menciptakan aroma kelompok yang membuat mereka merasa lebih aman."
Perilaku ini adalah bagian dari naluri bertahan hidup yang diwarisi dari nenek moyang kucing liar.
4. Cara Meredakan Ketegangan
Menariknya, perilaku menjilat tidak selalu dilakukan karena kasih sayang. Dalam beberapa kondisi, menurut penelitian di Journal of Ethology, menjilat bisa menjadi cara kucing menenangkan diri atau meredakan ketegangan sosial.
Ketika suasana mulai tegang, seekor kucing bisa menjilat kucing lain untuk mencegah pertengkaran. Namun, jika kucing yang dijilat merasa tidak nyaman, ia bisa langsung merespons dengan mendesis atau mencakar.
5. Menunjukkan Dominasi Sosial
Menurut Dr. Bruce Kornreich dari Cornell Feline Health Center, menjilat juga bisa menunjukkan status sosial dalam kelompok.
"Dalam beberapa kasus, kucing yang dominan mungkin menjilat kucing lain yang lebih pasif untuk menegaskan posisinya," ungkap Kornreich.
Namun, Kornreich menegaskan bahwa tidak seperti anjing, kucing tidak memiliki struktur hierarki yang ketat. Mereka bisa berganti peran tergantung pada situasi dan hubungan antarindividu.
6. Ketika Menjilat Jadi Tanda Stres
Meski terlihat manis, menjilat secara berlebihan bisa menjadi tanda stres atau kecemasan. Kucing yang terlalu sering menjilat pasangannya dapat memicu ketegangan hingga perkelahian kecil.
Van de Kieft menjelaskan, tindakan ini mirip seperti perilaku kompulsif pada manusia-cara menenangkan diri saat sedang cemas. Jika hal ini sering terjadi, pemilik disarankan untuk memberikan ruang, mengurangi stresor, dan memastikan kedua kucing punya waktu bermain yang cukup.
(dag)
[Gambas:Video CNBC]