Dedi Mulyadi Bingung Air Aqua dari Sumur Bor, di Negara Lain Begini

Redaksi, CNBC Indonesia
24 October 2025 06:30
Sejumlah pekerja mengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) galon dengan alat pemberat di distributor Aqua di kawasan Jakarta, Kamis, (14/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pekerja mengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) galon dengan alat pemberat di distributor Aqua di kawasan Jakarta, Kamis, (14/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses produksi di pabrik produsen air merek Aqua di Subang membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kaget. Pasalnya, air yang digunakan untuk produksi diambil dari sumur bor, bukan dari mata air di permukaan Bumi.

Kebingungan Dedi juga dialami oleh banyak warga RI di netizen. Mereka terbiasa mendengar bahwa air mineral Aqua berasal dari "mata air pegunungan."

Faktanya, industri air minum dalam kemasan (AMDK) memang mengambil air dari bawah tanah sebagai bahan baku air mineral. 

Badan PBB yang fokus dalam riset soal air tanah, IGRAC, menyatakan 70 persen hingga 85 persen dari AMDK yang diproduksi di Jerman, Kanada, Indonesia, dan Italia berasal dari air bawah tanah. Namun, badan yang sama menyatakan penggunaan air untuk air botolan masih jauh lebih sedikit dibanding air yang digunakan untuk irigasi.

Sistem produksi air botolan di RI diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) dan regulasi Menteri Perindustrian. Aturan terbaru yang berisi tentang kategori AMDK atau air botol di Indonesia adalah Peraturan Menteri Perindustrian no. 26/2019.

Berikut adalah definisi kategori AMDK di RI:

1. Air Mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral dengan atau tanpa penambahan oksigen (02) atau karbondioksida (CO2).

2. Air Demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan/atau proses setara lainnya, dengan atau tanpa penambahan oksigen (O2) atau karbondioksida (CO2).

3. Air Mineral Alami adalah air minum yang diperoleh langsung dari air sumber alami atau dibor dari sumur dalam, dengan proses terkendali yang menghindari pencemaran atau pengaruh luar atas sifat kimia, fisika, dan mikrobiologi air mineral alami.

4. Air Minum Embun adalah air minum yang diperoleh dari proses pengembunan uap air dari udara lembab menjadi tetesan air embun yang diolah lebih lanjut menjadi air minum embun yang dikemas.

Berdasarkan pencarian di website BSN, kebanyakan AMDK yang dijual di pasaran adalah "Air Mineral" dengan kode SNI 3553:2015. Ada 609 produsen yang memiliki SNI jenis yang menjual produk Air Mineral dengan berbagai macam merek termasuk Aqua, Le Minerale, Ades, Pure Life, dan Oasis.

Pencarian produk Air Mineral Alami dengan kode SNI di website yang sama hanya mencantumkan produk dari dua perusahaan yaitu PT Gelmax Indonesia Sentosa dan PT Bali Agung Waters.

Di Amerika Serikat, pengelompokan soal AMDK atau air botol berdasarkan sumbernya lebih detail. Hal ini terkait dengan label yang digunakan oleh produsen, terutama nama "spring water" atau air dari mata air pegunungan.

Badan Pangan dan Obat-obatan AS (FDA) juga mewajibkan penggunaan label tambahan "purified water" atau air yang dimurnikan untuk produk air botol yang berasal dari olahan air ledeng, termasuk AMDK yang diproduksi lewat distilasi atau reverse osmosis. 

Ternyata, semua jenis AMDK atau air botol dalam kategori FDA juga berasal dari sumur. Berikut adalah kategorinya:

1. Air dari sumur artesis

Air dalam kategori ini berasal dari sumur yang bersumber dari aquifer yang kedap. Aquifer adalah lapisan tanah yang terdiri dari bebatuan, pasir, dan tanah yang mengandung air.

Sumur artesis berarti tekanan di dalam ruang sumber air cukup kuat karena "dikurung" oleh bebatuan yang kedap, sehingga air mengalir sendiri ke atas, terkadang hingga ke permukaan.

2. Air mineral

Air mineral berasal dari sumber di bawah tanah yang mengandung paling tidak 250 ppm larutan zat padat. Mineral harus berasal dari sumber, tidak boleh ditambahkan.

3. Air dari mata air (spring water)

Kategori ini berarti sumber adalah air yang mengalir sendiri ke permukaan. Air bisa diambil dari mata air di permukaan atau melalui lubang ke sumber mata air yang ada di bawah tanah.

Jika air didorong keluar (misalnya dengan pompa), komposisi air tersebut harus sama dengan komposisi air yang keluar secara alami ke permukaan.

4. Air sumur

Air diambil menggunakan sumur atau lubang. Berbeda dengan sumur artesis, air dalam kategori ini tidak mengalir sendiri ke atas atau bisa dipompa ke permukaan.

FDA menggolongkan air botolan jenis lain seperti sparkling water dan tonic water sebagai "minuman ringan" atau soft drink. 

Kehebohan soal sumber air Aqua berawal dari video kunjungan Dedi Mulyadi alias KDM ke pabrik di Subang. Di akun Youtube @KANGDEDIMULYADICHANNEL, Dedi bertanya kepada salah satu pekerja tentang asal bahan baku air mineral dalam kemasan.

"Ngambil airnya dari sungai?" kata Dedi. "Airnya dari bawah tanah pak," kata pekerja tersebut.

Dedi kemudian tampak terkejut dan bertanya lagi apakah air yang diproduksi itu dari bawah tanah, bukan air permukaan.

Lalu, ia ingin tahu asal air tanah yang digunakan untuk produksi air mineral. Pekerja perusahaan menjelaskan bahwa air diambil dari dalam tanah lewat sumur bor.

"Dikira oleh saya dari air permukaan. Dari air sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam?" kata Dedi.

[Gambas:Youtube]


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sering Kena Cahaya Warna Ini Mengurangi Risiko Stroke

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular