Tanda Kiamat Makin Dekat, Nyamuk Ditemukan di Lokasi Tak Terduga

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
22 October 2025 16:20
Ilustrasi Virus Oropouche. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Oropouche. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk pertama kalinya, nyamuk ditemukan di kawasan Islandia. Fenomena ini menandai perubahan besar di negara yang selama ini dikenal bebas dari serangga penghisap darah tersebut.

Björn Hjaltason, orang yang pertama kali menemukan nyamuk itu, membagikan temuannya di grup Facebook Insects in Iceland.

"Saat senja pada 16 Oktober, saya melihat seekor lalat aneh di pita anggur merah," ujarnya, dikutip dari The Guardian, Rabu (22/10/2025).

"Saya langsung curiga dan segera menangkapnya. Ternyata seekor nyamuk betina," imbuhnya

Ia kemudian menangkap dua ekor lagi dan mengirimkannya ke institut ilmu pengetahuan untuk diidentifikasi.

Dari kiriman tersebut, para ilmuwan menilai kemunculan nyamuk ini karena dampak dari pemanasan global yang membuat iklim Islandia semakin hangat dan ramah bagi serangga.

Perlu diketahui, sebelum temuan ini, Islandia menjadi salah satu dari sedikit wilayah di dunia yang tidak ada populasi nyamuk. Sama halnya dengan kawasan Antartika.

Namun, peningkatan suhu yang terjadi empat kali lebih cepat dibandingkan rata-rata belahan bumi utara membuat kondisi lingkungan negara itu berubah signifikan.

Matthías Alfreðsson, entomolog dari Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia, mengonfirmasi keberadaan nyamuk di wilayah Kiðafell, Kjós.

"Tiga spesimen Culiseta annulata ditemukan, terdiri dari dua betina dan satu jantan," terangnya.

"Semua dikumpulkan dari tali perangkap anggur yang digunakan untuk menarik ngengat," imbuh dia.

Spesies Culiseta annulata dikenal tahan terhadap suhu dingin dan mampu bertahan hidup di musim dingin dengan bersembunyi di ruang bawah tanah atau lumbung.

Seiring pemanasan global, semakin banyak spesies nyamuk ditemukan di berbagai belahan dunia.

Di Inggris, telur nyamuk Mesir (Aedes aegypti) ditemukan tahun ini, sementara nyamuk harimau Asia (Aedes albopictus) terdeteksi di Kent.

Kedua spesies tersebut termasuk nyamuk invasif yang dapat menularkan penyakit tropis seperti demam berdarah, chikungunya, dan virus Zika.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Sudah di Depan Mata, Tandanya Terlihat Jelas di Daun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular