Suara Ledakan Gempa Langit Terdengar di Mana-mana, Pertanda Apa?

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 11/10/2025 14:30 WIB
Foto: Awan badai besar menyelimuti langit Oklahoma pada Selasa malam (17/6), memicu kekhawatiran akan terjadinya cuaca ekstrem. (Tangkapan Layar Video Reuters/ABC AFFILIATE KOCO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama dua abad terakhir, fenomena suara misterius terdengar di berbagai belahan dunia. Dentuman keras yang mengguncang jendela dan pintu itu kerap dikaitkan dengan aktivitas gempa bumi.

Diketahui, dentuman pernah terjadi saat gempa New Madrid pada 1811-1812 dan insiden di dekat Danau Seneca, New York, pada Januari 2020. Namun, penelitian terbaru menunjukkan fenomena ini kemungkinan besar bukan disebabkan oleh aktivitas seismik.


Tim ilmuwan dari University of North Carolina meneliti laporan suara-suara aneh tersebut menggunakan data seismo-akustik dari EarthScope Transportable Array (ESTA). Mereka membandingkan data dari berbagai wilayah Amerika Serikat pada 2020 dan 2023, serta mencocokkannya dengan laporan warga dan media lokal.

Hasilnya mengejutkan: suara tersebut tidak berkaitan dengan gempa bumi.

"Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer, bukan akibat aktivitas seismik," ujar peneliti Eli Bird, dikutip dari IFL Science. "Asumsi kami, suara itu menyebar lewat atmosfer, bukan melalui tanah," tambahnya.

Peneliti kemudian memusatkan perhatian pada data infrasonik, yakni suara berfrekuensi sangat rendah yang tidak terdengar oleh manusia. Dari hasil analisis, terdeteksi sinyal berdurasi 1-10 detik yang berkorelasi dengan laporan dentuman misterius tersebut.

Meski sudah dilakukan berbagai studi, asal pasti fenomena ini belum terpecahkan. Beberapa teori menyebutkan suara itu mungkin berasal dari ledakan pesawat supersonik atau bolide, yaitu meteorit yang terbakar di atmosfer bagian atas tanpa terlihat, namun menghasilkan suara ledakan yang dapat terdengar di permukaan bumi.

Namun hingga kini, misteri "suara langit" itu masih menjadi teka-teki bagi para ilmuwan.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Literasi Digital, Kunci Ruang Digital yang Aman & Ramah Anak