Harga Internet Murah 100 Mbps Segera Ditentukan, Cek Pengumumannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 October 2025 19:40
Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Warung kopi (warkop) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sediakan internet gratis untuk siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring.

Rizki, selaku pemilik warung kopi mengaku tergerak untuk membantu para siswa di sekitar tempat usahanya lantaran banyak yang kesulitan mengikuti kegiatan belajar jarak jauh karena kesulitan membeli kuota internet, atau bahkan hanya memiliki satu ponsel yang digunakan orangtua mereka untuk bekerja.   

Kita kan baru mulai hari ini, alhamdulillah cukup tinggi antusiasnya. Karena kebanyakan orangtuanya cuma punya satu ponsel. Kayak yang kerjanya ojol, jadi dibawa buat tarik penumpang," ujarnya saat diwawancarai, Kamis (229/7/20).

Menurut Rizki, warung kopinya menyediakan akses internet gratis yang bisa digunakan oleh para siswa untuk belajar daring.

Selain itu, Rizki juga menyediakan beberapa ponsel yang dapat dipinjam oleh siswa saat belajar di warung kopinya secara cuma-cuma.    

Mereka enggak perlu jajan, enggak perlu beli apapun. Silahkan kalau mereka untuk belajar online kami kasih," ungkapnya.

Penyediaan fasilitas tersebut, lanjut dia, akan terus disediakan sampai pandemi Covid-19 dan proses belajar daring berakhir.  

Dia pun berharap fasilitas yang disediakannya dapat mempermudah para siswa dalam menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini.

"kami juga buka donasi yang mau donasi handphone atau laptop buat (dipakai) adik-adik kita siap terima (salurkan)," pungkasnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lelang harga frekuensi radio untuk program internet murah 100 Mbps akan digelar pekan depan. Komdigi mengumumkan lelang harga frekuensi 1,4 GHz akan diikuti oleh Telkom, Surge, dan MyRepublic.

Pendaftaran untuk mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz dibuka sejak Juli 2025. Pada awalnya, Komdigi menyatakan ada 7 perusahaan yang mengambil formulir pendaftaran lelang yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk., PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular.

Setelah melewati proses pemeriksaan dokumen, Komdigi menyatakan ada tiga perusahaan yang dokumennya lengkap sehingga memenuhi persyaratan Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025.

Tiga perusahaan tersebut adalah Telkom, Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan anak perusahaan Surge (WIFI), dan Eka Mas Republik pemilik brand MyRepublic.

Komdigi menyatakan, sampai tenggat waktu, tidak ada peserta seleksi yang menyampaikan sanggahan atas hasil evaluasi sehingga proses seleksi akan dilanjutkan dengan lelang harga. Lelang harga akan dilaksanakan mulai Senin, 13 Oktober 2025 dengan menggunakan sistem e-Auction.

Lelang frekuensi untuk layanan Fixed Wireless Access mencakup spektrum frekuensi selebar 80Mhz di rentang 1432Mhz-1512Mhz. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan internet tetap. Begitu juga agar ada pemerataan transformasi di tanah air.

"Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat," ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Peserta seleksi harus merupakan penyelenggara telekomunikasi yang memiliki perizinan berusaha jaringan tetap berbasis fiber optik (KBLI 61100), perizinan BWA (wireless) dengan KBLI 61200 jenis proyek utama bukan pendukung, perizinan ISP (KBLI 61921).

Salah satu syarat dokumen yang harus diberikan peserta adalah proposal teknis yang memuat target jumlah rumah tangga yang terlayani internet akses nirkabel pitalebar dengan kecepatan akses internet paling sedikit sampai dengan 100 Mbps menggunakan pita frekuensi radio 1,4 GHz dalam jangka waktu 5 tahun.

Terdapat tiga regional yang ditetapkan sebagai objek seleksi. Objek seleksi ini memiliki rentang frekuensi 1432 MHz hingga 1512 Mhz, untuk total lebar pita 80 Mhz:

Regional 1

  • Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
  • Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)
  • Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
  • Zona 7 : Jawa Timur
  • Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya
  • Zona 10 : Maluku dan Maluku Utara

Regional 2

  • Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara
  • Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi
  • Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung
  • Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
  • Zona 15 : Kepulauan Riau

Regional 3

  • Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
  • Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
  • Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
  • Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internet 100 Mbps Harga Rp100.000 Makin Dekat, Komdigi Pastikan Duluan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular