Tinggalkan Amerika dan China, Eropa Siapkan Rencana Besar
Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa ikut dalam pertempuran memenangkan pasar kecerdasan buatan (AI), menambah pesaing Amerika Serikat (AS) dan China. Benua biru itu telah menyiapkan investasi besar untuk meningkatkan penggunaan AI di wilayahnya.
Komisi Eropa mengumumkan rencana untuk meningkatkan penggunaan AI dalam industri dan memangkas ketergantungan pada teknologi AS dan China. Tak main-main rencana itu disebutkan bernilai 1 miliar euro atau Rp 19,2 triliun.
"Saya ingin masa depan AI ada di Eropa," kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen, dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2025).
Dia mengatakan adopsi AI perlu meluas. Strategi baru dari Komisi Eropa diharapkan bisa mempercepat prosesnya.
"Kami mendorong pola pikir AI First di semua sektor utama, dari robotika hingga layanan kesehatan, energi dan otomotif," jelasnya.
Sejumlah sektor dipilih untuk menggunakan teknologi AI lebih banyak. Mulai dari kesehatan, farmasi, energi, mobilitas, manufaktur, konstruksi, agri-pangan, pertahanan, hingga komunikasi dan budaya.
Tahapan yang dilakukan sektor dalam strategi ini seperti pembentukan jaringan pusat penyaringan canggih AI untuk perawatan kesehatan. Selain itu juga mengembangkan agen AI pada manufaktur, iklim dan farmasi.
Dana 1 miliar euro berasal dari proyek penelitian yang dilakukan Uni Eropa. Termasuk Horizon Eropa dan Digital Eropa untuk mendorong negara-negara di sana dan sektor swasta menyediakan dana pendamping.
Sementara itu, pada April lalu, Komisi Eropa juga berencana meringankan beban regulasi dan biaya mematuhi aturan AI yang dibebankan pada startup. Reuters mencatat aturan baru akan mengikuti rencana tersebut.
(fab/fab)