AI Belum Jadi Mesin Cuan di RI, Bos Indosat Ungkap Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang aktif menyediakan solusi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memperkuat strategi digitalisasi, efisiensi operasional, serta optimalisasi layanan pelanggan.
Namun, saat ditanya apakah solusi AI sudah menjadi mesin pertumbuhan bagi perusahaan, Director & Chief Business Officer IOH, Muhammad Buldansyah, mengakui hal itu belum terjadi.
"Oke gini, belum banyak," ujar pria yang akrab disapa Danny itu, saat berbincang dengan media di Kantor IOH, Selasa (7/10/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa potensi penerapan AI di dunia usaha sebenarnya sangat besar meski belum dimanfaatkan secara optimal.
Menurutnya, sebagian besar pelaku usaha di sektor ritel masih bersikap "wait and see" terhadap teknologi ini. Banyak yang masih meragukan kemampuan AI untuk memberikan efisiensi nyata.
"Jadi ini kebanyakan ini wait and see 'bener nggak sih ini AI bisa tolong kita? saya nggak percaya'. Tapi Indosat sangat percaya dan itu bisa terbukti kita sendiri. Kalau kita lihat 3 pilar kita, kita ingin menjadi AI native telco," ujar Danny.
Salah satu implementasi utama yang dijalankan Indosat adalah program hyperpersonalization, yang memungkinkan perusahaan menawarkan produk dan layanan secara lebih tepat sasaran.
Melalui teknologi ini, IOH dapat menganalisis perilaku pelanggan dengan cepat dan menyesuaikan penawaran produk secara individual, bukan lagi berdasarkan segmentasi kelompok umum.
Dengan dukungan GPU dan sistem AI internal, analisis profil pelanggan yang sebelumnya membutuhkan waktu mingguan kini dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam. Efisiensi ini, lanjutnya, berdampak langsung pada bisnis pelanggan.
"Nilai tambah dengan adanya hypersonalisasi ini sangat luar biasa dalam bentuk dolarnya." pungkasnya.
(fab/fab)