
Viral Hujan Es Turun di Cikini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena hujan es mengejutkan warga Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/9) sore. Menurut laporan warga dan video yang beredar di media sosial, hujan deras disertai angin kencang turun sekitar pukul 15.05 WIB. Selama sekitar satu menit terlihat butiran es kecil seperti kerikil jatuh bersama hujan.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menjelaskan bahwa hujan es bisa terjadi di wilayah tropis, terutama saat masa peralihan musim atau pancaroba.
"Kami BMKG menjelaskan bahwa hujan es bisa terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia, terutama saat masa peralihan musim (pancaroba)," ujar Guswanto dalam ketarangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, fenomena tersebut dipicu oleh kondisi atmosfer yang mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb), yaitu awan hujan yang sangat tinggi dan padat.
Di lapisan atas awan ini, suhu bisa mencapai sekitar -55 derajat Celcius, cukup dingin untuk membentuk butiran es kecil yang kemudian jatuh ke permukaan bersama hujan deras dan angin kencang.
"Ini bukan hujan biasa, melainkan fenomena hujan es yang bisa terjadi secara lokal dan singkat saat cuaca ekstrem," jelasnya.
BMKG mendeteksi fenomena itu melalui radar cuaca. Hasil pemantauan menunjukkan area reflektivitas tinggi di kisaran 50-55 dBZ, yang menandakan adanya presipitasi padat seperti es.
"Semakin merah pantulan radar berarti suhu puncak awan sudah mencapai -55°C, dan itu sudah berupa butiran es," ia menjelaskan.
![]() Citra satelit cuaca 30 September 2025. (Dok. BMKG) |
Secara perinci, berikut penjelasan BMKG terkait hujan es di Cikini pada 30 September 2025:
• Hujan es bisa terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia, terutama saat masa peralihan musim atau pancaroba.
• Kondisi atmosfer saat itu mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) -jenis awan hujan yang sangat tinggi dan padat.
• Di lapisan atas awan ini, suhu bisa mencapai -55°C, cukup dingin untuk membentuk butiran es kecil.
• Butiran es tersebut kemudian jatuh ke permukaan bersama hujan deras dan angin kencang.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan Deras di Jakarta Sampai Kapan, Ini Kata Ahli dari BRIN
