
Trump Tak Bisa Tendang China Usai Beli Murah TikTok Rp 233 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan entitas baru yang menguasai operasional TikTok di AS memiliki valuasi US$14 miliar atau setara Rp233 triliun.
Pada Kamis (25/9) pekan lalu, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani peringah eksekutif yang memuat rencana untuk menjual operasi TikTok AS milik ByteDance asal China kepada konsorsium investor yang mencakup Oracle, Silver Lake, dkk.
Kendati demikian, kesepakatan itu tak serta-merta menghilangkan peran ByteDance terhadap TikTok AS. Dikutip dari Reuters, Senin (29/9/2025), ByteDance akan mempertahankan kepemilikan operasi bisnis TikTok AS.
ByteDance lantas akan menyerahkan kendali atas data, konten, dan algoritma aplikasi TikTok AS kepada perusahaan patungan yang baru dibentuk, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Peran ByteDance yang lebih besar dari perkiraan awal dalam entitas TikTok AS menunjukkan keterlibatan berkelanjutan dan signifikan dari perusahaan berbasis China tersebut.
Sejatinya, detail terkait struktur kepemilikan TikTok AS usai kesepakatan ByteDance dan pemerintahan Trump masih didiskusikan. Hal ini kemungkinan akan memunculkan pernyataan dari Kongres terkait kesepakatan tersebut: apakah sesuai dengan aturan yang diteken pemerintahan Joe Biden pada 2024 atau tidak.
Pada Jumat (26/9), setelah laporan Reuters, Ketua Komite Khusus DPR untuk China, John Moolenaar dari Republik, mengatakan ia akan melakukan pengawasan penuh atas kesepakatan tersebut. Menurutnya, kesepakatan tersebut seharusnya menghalangi hubungan operasional antara entitas baru tersebut dan ByteDance.
"Undang-undang tersebut juga menetapkan batasan tegas yang melarang kerja sama antara ByteDance dan calon penerus TikTok mana pun dalam algoritma rekomendasi yang sangat penting," kata Moolenaar.
Beberapa sumber mengatakan struktur kepemilikan TikTok AS yang masih dalam tahap negosiasi masih dapat berubah sewaktu-waktu.
Gedung Putih, ByteDance, dan TikTok di AS tak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.
Ada beberapa informasi dari sumber dalam yang menyebut TikTok AS akan dibagi menjadi dua perusahaan.
Usaha patungan yang diumumkan oleh Trump akan berfungsi sebagai operasi backend bagi perusahaan AS tersebut, menangani data pengguna dan algoritma AS. ByteDance diperkirakan akan menjadi pemegang saham minoritas tunggal terbesar dalam usaha patungan tersebut, menurut sumber dalam.
Selanjutnya, sebuah divisi terpisah yang akan tetap sepenuhnya dimiliki oleh ByteDance akan mengendalikan operasi bisnis yang menghasilkan pendapatan seperti e-commerce dan periklanan, menurut sumber tersebut.
Laporan di media China yang diterbitkan pada Jumat (29/9), juga menggambarkan struktur dua bagian. ByteDance akan terus memiliki bagian dari TikTok AS yang akan bertanggung jawab atas e-commerce, operasi branding, dan interkoneksi dengan operasi internasional.
Sementara usaha patungan baru yang terpisah akan menangani data pengguna dan algoritma. Laporan oleh outlet media China LatePost dan Caixin telah dihapus pada Jumat (29/9).
Menyelamatkan TikTok di AS penting bagi Trump. Ia sering berbicara tentang TikTok dan peran aplikasi itu dalam membantunya menjangkau pemilih muda dalam Pilpres 2024.
Trump kerap memuji TikTok yang memiliki 170 juta pengguna di AS. Trump juga memiliki akun TikTok pribadi dengan 15 juta pengikut. Bahkan, Gedung Putih turut meluncurkan akun TikTok resmi bulan lalu.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Trump Perpanjang Batas Waktu ByteDance Divestasi TikTok di AS
