Geger Mobil China Tabrakan di Udara, Asap Hitam Mengepul

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 24/09/2025 20:20 WIB
Foto: Xpeng AeroHT bertabrakan saat latihan pertunjukan udara di Tiongkok yang seharusnya menjadi ajang pameran teknologi. (Tangkapan Layar X/@wogoa1)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua mobil terbang yang dikembangkan Xpeng Aeroht tabrakan di udara. Kecelakaan sepekan lalu melukai salah satu pilot dan satu kendaraan jatuh.

Mobil milik anak perusahaan raksasa kendaraan listrik China, Xpeng itu berada dalam pertunjukan udara lima hari di Changchun, Provinsi Jilin. Menurut perusahaan, tabrakan terjadi karena jarak tidak memadai dan satu kendaraan rusak pada badan pesawat serta terbakar saat mendarat.


"Seluruh personel di lokasi selamat dan otoritas setempat melaksanakan tindakan tanggap darurat di lokasi kejadian dengan tertib," kata pihak Xpeng, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (24/9/2025).

Berdasarkan video yang beredar, CNN Internasional mengatakan terdapat kepulan asap dari salah satu kendaraan. Mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga terlihat langsung menuju tempat kejadian.

Seorang karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan kedua kendaraan tengah melakukan aksi akrobatik tingkat tinggi dengan formasi rapat.

China memang tengah serius menggarap potensi industri kendaraan eVTOL atau electric vertical take-off and landing. Mobil terbang jadi inti rencana negara itu untuk membangun ekonomi dataran rendah.

Sektor itu mencakup taksi terbang, pengiriman barang dengan drone, dan aplikasi yang melalui udara di bawah 3.000 meter.

Sejak tahun lalu, geliat pengembangannya juga sudah mulai terlihat. Saat itu Partai Komunis China memasukkan ekonomi dataran rendah dalam laporan kerja tahunan pemerintah, dan melihat sektor itu sebagai mesin pertumbuhan baru.

Setidaknya diperkirakan nilai pasar ekonomi dataran rendah China bisa mencapai US$206 miliar tahun ini, demikian dilaporkan regulator penerbangan sipil setempat. Dalam 10 tahun, ekonomi tersebut akan tumbuh lebih dari dua kali lipat mencapai US$482 miliar pada 2035.

Uji coba menggunakan drone tanpa awak juga telah dilakukan untuk pengiriman paket, makanan dan pasokan medis di sejumlah kota. Jumlah pemainnya telah mencapai ribuan, People's Daily mencatat terdapat 2.000 produsen dan lebih dari 20 ribu perusahaan mengoperasikan kendaraan terbang tanpa awak pada 2023 lalu.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Solusi GoPay Bantu Transaksi UMKM hingga Berantas Judi Online