Sering Kena Cahaya Warna Ini Mengurangi Risiko Stroke
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menemukan paparan cahaya merah gelombang panjang dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk stroke dan paru-paru. Cahaya itu disebut bisa mengurangi pembentukan pembekuan darah dalam tubuh.
Elisabeth Andraska, selaku asisten profesor bedah di Pitt's Trauma and Transfusion Medicine Research Center mengatakan cahaya yang didapatkan bisa mengubah proses biologis dan kesehatan.
"Temuan kami bisa menghasilkan terapi relatif murah dan bermanfaat untuk jutaan orang," kata Andraska, dikutip dari Neuroscience News, Selasa (16/9/2025).
Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh dan ahli bedah UPMC telah mengujinya pada tikus. Cahaya merah, biru atau putih dipaparkan kepada tikus selama 12 jam, serta juga dalam kegelapan dalam 12 jam dan sikluas 72 jam.
Untuk kelompok tikus yang terpapar cahaya merah memiliki gumpalan darah lima kali lebih sedikit dibandingkan hewan terpapar dua cahaya warna lainnya. Sementara untuk aktivitas tidur dan makan, serta berat badan dan suhu tubuh masih sama pada semua kelompok.
Selain itu, tim peneliti juga melakukan analisa data pada lebih dari 10 ribu pasien yang menjalani operasi katarak. Mereka mendapatkan lensa konvensional yang memancarkan seluruh spektrum cahaya atau cahaya biru dengan 50% lebih sedikit cahaya biru.
Pasien dengan lensa penyaring cahaya biru memiliki risiko pembekuan darah lebih rendah dibandingkan kelompok pasien lain.
"Hasil ini mengungkapkan misteri bagaimana cahaya yang diterima setiap hari dapat memengaruhi respons tubuh kita pada cedera," kata penulis senior dan ahli bedah trauma di UPMC, Matthew Neal.
Tim ilmuwan menjelaskan paparan cahaya merah terkait dengan perdagangan yang berkurang dan aktivasi sistem imun.
Tikus yang terpapar cahaya merah disebutkan memiliki lebih sedikit perangkat ekstraseluler neutrofil atau NET. ini adalah struktur untuk menjebak mikroorganisme yang menyerang dan menjebak trombosit penyebab pembekuan darah.
Selain itu, terdapat peningkatan produksi asam lemak pada kelompok tikus terpapar cahaya merah. Hal ini mengurangi aktivasi trombosit, yang penting dalam pembentukan gumpalan.
(dem/dem)