
Pengguna Tembus 65 Juta, Privy Klaim Error Rate Sangat Minim

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyedia identitas digital dan tanda tangan digital, Privy mencatatkan lebih dari 65 juta pengguna terverifikasi. Hasil ini mencerminkan keberhasilan Privy dalam mendorong transformasi digital di Indonesia, termasuk untuk sektor keuangan.
CEO Privy Marshall Pribadi mengatakan, selama 10 tahun beroperasi, perusahaan mampu membukukan tingkat kesuksesan (rate successful) tinggi dalam penyediaan identitas dan tanda tangan digital, di mana tingkat error (error rate) Privy hanya 0,000034%.
"Makanya seluruh penyelenggara sertifikasi elektronik di dunia, di luar negeri MSE, certificate authority kan memang wajib memberikan jaminan atas sertifikat elektronik yang kalau terjadi fraud," ujar dia dalam Fintech Forum, Senin (15/9/2025).
Lantaran kecilnya error rate tersebut, Marshall menyebut Privy berani menetapkan batas maksimal penjaminan atas dananya di angka Rp 1 miliar per sertifikat. Dalam proses verifikasinya, Privy hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 detik untuk melakukan proses live detection standard.
"Tetapi kan di belakang itu tadi, kami punya big data ketika kami menanam software development kit di aplikasi untuk daftar Privy ini, kami mengecek device ID-nya, tadi MAC address-nya terhubung ke IP address mana, gyroscope-nya tadi gerak apa enggak, handphone-nya, kemudian apakah HP yang digunakan operating system-nya di jailbreak atau tidak? Di routing atau tidak?" jelasnya.
Menurutnya Privy mampu mendeteksi semua hal yang terjadi di belakang layar dan proses tersebut dilakukan secara real time. Dengan begitu, Privy dapat terus memberikan kemudahan dan keamanan bagi para pengguna yang ingin terlibat dalam ekosistem digital.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Kedaulatan AI, VIDA Siap Perkuat Keamanan Identitas Digital
