NASA Ungkap Fakta Baru Kehidupan di Mars, Berani Baca?
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan terbaru yang disebut sebagai bukti paling kuat sejauh ini mengenai adanya tanda kehidupan purba di Mars.
Temuan ini berasal dari sampel batuan yang dikumpulkan rover Perseverance pada Juli 2024.
Batuan yang dinamai Sapphire Canyon itu diambil dari kawasan Neretva Vallis, dekat Kawah Jezero, yang diyakini pernah menjadi sungai dan danau purba.
Analisis menunjukkan adanya bintik dan cincin gelap yang disebut sebagai poppy seeds dan leopard spots yang mengandung sinyal karbon organik.
"Ini sebuah jejak, tanda yang tertinggal, bukan kehidupan itu sendiri," kata kata Administrator Direktorat Misi Sains NASA, Nicola Fox, dikutip dari The Register, Jumat (12/9/2025).
"Ibaratnya seperti melihat fosil kotoran yang ditinggalkan mikroba berusia 3,5 miliar tahun," imbuhnya.
Peneliti utama sekaligus ilmuwan planet Universitas Stony Brook, Joel Hurowitz, menjelaskan, batuan tersebut kaya zat besi dan mineral vivianite serta greigite yang biasanya terbentuk dengan adanya material organik.
"Di Bumi, kombinasi lumpur dan materi organik sering kali merupakan hasil sampingan kehidupan mikroba yang mengonsumsi mineral," jelas Hurowitz.
Meski demikian, NASA menegaskan belum ada kepastian 100% bahwa temuan ini adalah bukti kehidupan. Berbagai kemungkinan non-hayati telah diteliti, namun sejauh ini belum ada penjelasan lain yang sesuai.
Ilmuwan proyek Perseverance, Katie Stack Morgan, menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut hanya bisa dilakukan jika sampel tersebut berhasil dibawa ke Bumi melalui misi Mars Sample Return (MSR).
"Kami sudah mengerahkan kemampuan rover ini. Langkah selanjutnya adalah membawa sampel ke tangan manusia," katanya.
Namun, misi MSR masih menghadapi kendala biaya besar, keterlambatan, dan risiko dibatalkan. Pejabat Administrator NASA, Sean Duffy, menyebut pihaknya tengah mencari cara lebih efisien untuk melanjutkan misi tersebut.
Sementara itu, China justru mempercepat program pengembalian sampel Mars menjadi tahun 2028 dengan target membawa batuan Mars ke Bumi pada 2031. Kondisi ini menandakan potensi persaingan baru dalam perlombaan antariksa.
(fab/fab)