China-Amerika Minggir, Giliran Negara Arab Mendadak Bikin Geger

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 11/09/2025 21:10 WIB
Foto: Seorang pria mengambil foto saat matahari terbit di atas cakrawala kota dari balkon di lantai 42 sebuah hotel pada hari berkabut di Dubai, Uni Emirat Arab. (AP/Kamran Jebreili/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Ermirat Arab masuk jadi pemain baru menantang China dan Amerika Serikat (AS) dalam perlombaan Artificial Intelligence. Kampus AI di negara itu baru saja meluncurkan model teranyar dengan biaya rendah.

Model bernama K2 think dikeluarkan oleh Universitas Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed (MBZUAI). K2 Think dikembangan dengan kemitraan perusahaan AI asal UEA, G42 dan Microsoft.

Dibangun dari sistem Alibaba, model Qwen 2.5, K2 Think memiliki 32 miliar parameter. Angka itu jauh lebih kecil dari R1 Deepseek, model yang menghebohkan awal tahun ini, dengan 671 miliar parameter.


Pengujian model itu telah dilakukan pada hardware yang disediakan pembuat chip, Cerebas. Direktur Institut Model Fondasi MBZUAI, Hector Liu mengatakan timnya berhasil mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi dengan sejumlah metode.

"Istimewanya dari model kami adalah diperlakukan seperti sebuah sistem bukan sekedar mode," kata Liu dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (11/9/2025). "Jadi tidak seperti model sumber terbuka biasa saat kami bisa langsung merilis modelnya, namun kami menerapkannya dan melihat cara kami bisa menyempurnakannya," dia menambahkan.

Richard Morton selaku direktur pelaksana Instititute of Foundation Model MBZUAI mengatakan model ini untuk penggunaan spesifik di bidang seperti matematika dan sains.

Dia juga menambahkan aplikasi khusus milik perusahaannya butuh waktu yang lebih singkat untuk serangkaian uji klinis. Pada akhirnya dapat memperluas jangkauan teknologi AI pada wilayah tanpa akses ke jenis modal dan infrastruktur dari perusahaan asal AS.

"Kami menemukan bahwa Anda bisa melakukan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit," ungkap Morton.

Negara di Arab memang tengah mengembangkan AI dengan serius. Arab Saudi, misalnya, tengah mengembangkan kemampuan AI full-stack dengan Humain yang merupakan perusahaan milik Dana Investasi Publik.

Wilayah itu juga mendapatkan berkah dari hubungan buruk AS dan China. Contohnya saat Microsoft menjadi mitra dan menyalurkan investasinya untuk G42 tahun lalu.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara InterSystems Bantu Dokter-Rumah Sakit Manfaatkan Data & AI