iPhone Air Banjir Kritik, Terancam Tak Laku Gara-gara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Apple mengeluarkan gebrakan baru pada peluncuran seri iPhone 17. Varian 'Plus' kini tutup usia dan digantikan oleh model 'Air' untuk pertama kalinya.
iPhone Air mengusung desain super tipis dengan ketebalan 5,6mm. HP ini lebih tipis ketimbang Samsung Galaxy S25 Edge yang ketebalannya 5,8mm.
Kendati tipis, Apple mengklaim iPhone Air tak mengorbankan kapasitas baterai, meski tak diungkap spesifikasinya. Apple hanya menyebut baterai iPhone Air bisa tahan seharian.
Para analis Morgan Stanley menuliskan dalam sebuah catatan bahwa mereka terkesan dengan desain baru dan kapabilitas yang dibawa iPhone Air.
"Kami bisa melihat ini [iPhone Air] menjadi perangkat yang mampu membantu tingkat upgrade iPhone selama lebih dari 12 bulan," tulis para analis Morgan Stanley, dikutip dari Reuters, Kamis (11/9/2025).
Kendati demikian, para analis juga menambahkan bahwa iPhone Air yang hanya mendukung eSIM sepertinya tak akan menggenjot penjualan di China. Pasalnya, eSIM di China diregulasi dengan ketat.
Perlu dicatat, memang ada beberapa kekurangan dari iPhone Air. Untuk memastikan desain tipis, Apple merelakan slot kartu SIM fisik dan hanya mengandalkan eSIM.
Selain itu, di sektor fotografi, iPhone Air hanya dibekali kamera tunggal 48MP. Hal ini agak 'tertinggal' dari pabrikan HP di pasaran yang paling standar menawarkan kamera ganda.
Saham Apple anjlok 3% pada perdagangan Rabu (10/9) waktu setempat, dikarenakan perusahaan mempertahankan harga jual seperti generasi sebelumnya.
Hal ini memicu kekhawatiran investor terkait laba perusahaan, di tengah ancaman tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump. Keraguan juga ditujukan pada kapasitas baterai iPhone Air, apakah sesuai janji Apple yang awet seharian atau tidak.
"Apple tak terlalu berinovasi dan mereka masih ketinggalan dalam sektor AI. Pasar cenderung masih skeptis," kata Thomas Hayes, chairman di Great Hill Capital yang tak memegang saham Apple.
Saham perusahaan stagnan, turun 6,4% tahun ini, tidak termasuk kerugian pada Rabu (10/9) kemarin. Sementara raksasa teknologi lainnya seperti Microsoft dan Nvidia elah mencatat keuntungan dua digit.
Nilai pasar Apple sebesar US$3,5 triliun dan menjadikannya perusahaan paling berharga ketiga di S&P 500.
Kendati kritik muncul dari analis dan keraguan besar dari investor, para Apple Fanboy dan pakar gadget tampak antusias menyambut kehadiran iPhone Air.
Salah satunya karena iPhone Air sudah dipasang chip A19 Pro yang sama dengan iPhone 17 Pro/Pro Max. Artinya, kapabilitas Apple Intelligence-nya dinilai setara premium.
"Saya mendengar tepuk tangan meriah ketika [iPhone Air] diumumkan," kata Gaurav Chaudary, YouTuber dengan hampir 24 juta subscriber.
Chaudary memuji bingkai titanium dan pelindung Ceramic Shield 2 yang membuat iPhone Air lebih tangguh. Meskipun sudah banyak bocoran sebelum rilis resmi, Chaudary mengatakan masih terkesan dengan iPhone Air.
Namun, ia juga menekankan ingin melihat ketahanan baterai iPhone Air, apakah sesuai klaim Apple atau tidak.
(fab/fab)