InterSystems Ungkap AIasan Indonesia Jadi Pasar Strategis
Jakarta, CNBC Indonesia - InterSystems menyatakan bahwa Indonesia menjadi pasar strategis untuk ekspansi bisnis perusahaan di bidang teknologi kesehatan. Hal ini didukung juga oleh layanan sektor kesehatan yang kian hari semakin berkembang.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki populasi penduduk yang sangat besar, terutama kalangan usia muda. Melihat hal itu, InterSystems terus berupaya memberikan inovasi teknologi baru bagi para tenaga medis.
"Jadi, di sinilah perusahaan seperti InterSystem dapat membuat perbedaan dengan memberdayakan sejumlah kecil dokter untuk menangani permintaan yang begitu besar," ujar Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems, Luciano Brustia dalam Konferensi Pers InterSystems Asia Healthcare Summit 2025, di Jakarta, ditulis Kamis (4/9/2025).
Di tempat yang sama, Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja menyatakan, Danantara selalu berupaya dan terbuka dalam meningkatkan kerja sama dengan sektor swasta termasuk di sektor kesehatan.
"Kami tidak ingin mengusir investor. Kami ingin menarik investor," kata dia.
Menurut Stefanus, sektor kesehatan memiliki peranan penting bagi Indonesia. Berkaca pada pandemi Covid-19, pemerintah telah bekerja keras memaksimalkan layanan kesehatan demi memastikan Indonesia bisa melewati periode sulit tersebut.
Pandemi pun memberikan pelajaran berharga betapa pentingnya suatu negara memiliki ekosistem layanan kesehatan yang kuat. Layanan kesehatan juga menjadi jaminan keamanan negara.
Lebih jauh, Stefanus menilai penetrasi layanan kesehatan Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari persentase pengeluaran anggaran layanan kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih di bawah 3%. Padahal, rata-rata pengeluaran anggaran layanan kesehatan di Asia berada di atas 4% terhadap PDB.
Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat (AS), maka pengeluaran layanan kesehatan Indonesia hanya 1% dari negara tersebut. Padahal, jumlah penduduk AS dan Indonesia tidak berbeda jauh. Meski begitu, sebenarnya hal ini dapat menjadi kesempatan besar bagi para pelaku usaha atau investor untuk terlibat dalam pengembangan layanan kesehatan di Indonesia yang masih memiliki potensi besar pada masa mendatang.
"Penetrasi Asia Tenggara, saya yakin dalam 10 tahun ke depan, dengan pertumbuhan PDB secara keseluruhan, pertumbuhan populasi dewasa dan lansia di Indonesia, pengeluaran layanan kesehatan akan, saya rasa, setidaknya tiga kali lipat dari yang dibelanjakan saat ini. Jadi, peluangnya 3 kali lipat di pasar ini dan ini pasar yang sangat, sangat besar di Indonesia. Mendekati 300 juta penduduk, saya yakin, dalam 10 tahun ke depan," pungkas dia.
(dpu/dpu)