Negara Disebut Bisa Hemat Rp 98 Triliun, Begini Syaratnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft menawarkan layanan yang bisa membuat negara hemat hingga US$6 miliar atau sekitar Rp 98 triliun.
Layanan cloud milik Microsoft akan digunakan di lembaga AS Badan Layanan Umum. Dalam setahun kabarnya akan menghemat US$3,1 miliar atau Rp 51 triliun dengan tiga tahun mencapai Rp 98 triliun.
Untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah, Badan Layanan Umum harus membelinya melalui GSA atau General Services Administration. Penghematan bisa didapatkan hingga September 2026 mendatang, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/9/2025).
Langganan yang ditawarkan adalah Microsoft Office, Azure, aplikasi bisnis Dynamic 356 dan software keamanan siber Sentinel. Microsoft juga memberikan akses gratis asisten AI Copilot bagi pekerja yang menggunakan Microsoft 365 G5 selama setahun.
Josh Gruenbaum selaku Komisaris Layanan Akuisisi Federal GSA mengatakan telah berbicara beberapa kali dengan CEO Microsoft Satya Nadella terkait kesepakatan ini.
"Bagian terpentingnya adalah dia ingin bermitra dengan pemerintahan dan melakukan hal benar pada adopsi AI. Namun saya juga berpikir dia ingin mengambil pangsa pasar sejumlah perangkat dan layanan lain," kata Gruenbaum.
Dia juga memuji Microsoft sebagai salah satu mitra terpenting pemerintahan. Perusahaan, menurutnya meraup pendapatan hingga miliaran dolar dari pemerintahan AS setiap tahunnya.
Dalam jabatan keduanya sebagai presiden kali ini, Donald Trump berupaya melakukan penghematan besar-besar. GSA juga melakukan langkah-langkah untuk mengumpulkan pengeluaran lewat strategi OneGov, dengan tujuan menurunkan harga layanan.
Sejauh ini selain Microsoft, Adobe, Amazon, Google dan Salesforce telah memberikan diskon untuk layanan masing-masing.
(fab/fab)