Presiden Bikin Frustasi, Karyawan Kabur Padahal Gaji Selangit
Jakarta, CNBC Indonesia - Kembalinya Donald Trump ke kursi presiden Amerika Serikat (AS) membuat seorang peneliti OpenAI Miki Habryn memilih untuk pindah ke Swedia. Meninggalkan gaji besar, dia lebih ingin menyediakan rumah dan pendidikan yang aman untuk putrinya Steffi.
Habryn yang lahir di Polandia begitu familier dengan perusahaan teknologi AS. Saat pindah ke negara itu pertama kalinya, dia bekerja untuk Google dan menetap di Mountain View selama 12 tahun.
Berikutnya dia bekerja di OpenAI dari Mei 2024 hingga Juli 2025. Pekerjaannya sangat menarik dan dia mengatakan cukup percaya diri dengan kemampuannya.
"Ini sangat menantang. Saya pikir sangat menarik tetapi saya beruntung untuk mendapatkan banyak keamanan dan percaya diri pada kemampuannya, tanpa itu mungkin akan sangat berat," ujarnya dikutip dari Fortune, Selasa (2/9/2025).
Namun dia mengaku tak bisa tidur nyenyak sebelum dan setelah Trump terpilih menjadi presiden. Keadaan ini tak pernah terjadi sebelumnya.
Keputusan untuk pindah pun tak mudah. Karena dia akan kehilangan peran di departemen riset pada salah satu perusahaan paling terkenal di dunia saat ini.
Timnya sangat mendukung keputusan Habryn. Namun dia mengaku cukup sulit dan butuh waktu lama mengambil keputusan karena sudah lama di bidang teknologi.
"Itu sangat sulit. Mungkin ini alasan saya butuh waktu lama untuk mengambil keputusan, karena seujujurnya saya mengalami masa-masa duka karena harus meninggalkan pekerjaan ini," jelas Habryn.
"Saya sudah lama bekerja di bidang teknologi dan satu-satunya hal yang ingin dikerjakan adalah AI. Sulit dan saya tidak suka membuat keputusan itu, namun pada akhirnya itu hanya soal prioritas," dia menambahkan.
Dia menceritakan keputusannya dayang pada suatu malam. Saat itu Habryn sangat khawatir soal statusnya dan akhirnya ingin pergi dari AS.
Status yang dia maksud adalah terkait pembatasan pada imigran dan transgender yang mendominasi selama kampanye Trump. Keputusan Habryn pergi karena termasuk keduanya.
Keluarga Habryn tak sendiri. Ada banyak keluarga yang akhirnya memutuskan pergi meninggalkan AS setelah Trump kembali ke Gedung Putih.
Fortune mencatat aplikasi dari warga AS untuk tinggal di Inggris Raya pada 2024 melonjak 26% dari tahun sebelumnya. Tahun lalu juga lebih dari 6.100 orang AS mengajukan untuk berganti warga negara Inggris.
(dem/dem)