Driver Ojol Teriak Pendapatan Turun Drastis Saat Demo, Ini Penyebabnya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Selasa, 02/09/2025 14:55 WIB
Foto: Suasana pemakaman driver ojek online Affan Kuurniawan yang meninggal dunia di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Driver ojek online (ojol) mengeluhkan turunnya pendapatan mereka di tengah gelombang demo yang berlangsung di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Orderan turun drastis dari hari biasanya karena banyak kantor memberlakukan kerja dari rumah (work from home/WFH), serta sekolah yang diliburkan.


Khoerudin (39), driver ojol yang biasa beroperasi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku hanya bisa mendapatkan sekitar Rp200 ribu per hari, jauh lebih rendah dibandingkan hari normal.

Dalam kondisi normal, ia bisa mengantongi Rp400 ribu dengan minimal 30 orderan dalam satu hari.

"15-17 mentok-mentok 20 orderan [saat demo]. [Biasanya] minimal 30-an lebih orderan," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/9/2025).

Khoerudin mengaku dalam beberapa hari terakhir baru mulai aktif menerima orderan lebih siang dari biasanya. Pasalnya, ia tak semangat karena sepinya penumpang.

"Agak siangan soalnya anak sekolah kan libur, kantor juga. Jadi gimana ya agak kurang semangat," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Muhammad Nauvalluai (29), driver ojol yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta Selatan. Ia mengaku orderan menurun tajam sejak banyak kantor memberlakukan kerja dari rumah atau WFH.

"Kemarin kan WFH pertama. Alhamdulillah masih dapat 8 orderan kira-kira kalau diuangin itu Rp100 ribu. Tapi nurun banget," ujar Nauval.

Padahal, biasanya ia bisa menerima sekitar 20 orderan dan mendapat Rp300 ribu dalam satu hari.

Ia menambahkan, orderan layanan pesan antar seperti GoFood juga turun karena biasanya permintaan berasal dari karyawan kantor. Namun sejak banyak yang WFH, permintaan makin jarang.

"GoFood juga turun, biasanya ada GoFood antar ke kantor. Sekarang WFH jadi yang pesan cuma yang WFH di kosan aja, jadi nggak banyak," ujarnya.

Bantu Ojol dan Penjual UMKM


Dalam beberapa hari terakhir, muncul gerakan untuk membantu para pengemudi ojek online (ojol) dan pedagang UMKM di masa-masa sulit ini. Bagi yang memiliki rezeki lebih, dianjurkan untuk mendukung para driver ojol dengan memesan makanan untuk mereka bagikan ke sesama pengemudi lain.

Selain itu, bisa pula dengan membeli produk jualan para pedagang UMKM melalui berbagai channel yang tersedia.

Pantauan CNBC Indonesia dalam beberapa hari terakhir, sejumlah netizen mengunggah tangkapan layar (screenshot) setelah memberikan dukungan bagi driver ojol dan pelaku UMKM, untuk menggaungkan gerakan ini.

Bahkan, gerakan ini juga dilakukan oleh sejumlah pengguna platform yang berasal dari luar Indonesia. Akun @sighyam mengajak pengguna Grab se-Asia Tenggara untuk memesan makanan hingga kebutuhan medis lewat aplikasi. Ajakan ini disambut positif oleh banyak pengguna di luar Indonesia.

"Mengirim banyak botol air kepada driver Grab di Indonesia from Filipina, tetap terdehidrasi," tulis netizen dari Filipina bernama @neuroAnjiolina sambil membagikan tangkapan layar pesanannya di aplikasi Grab.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara Komdigi Bangun Infrastruktur Digital Yang Berkelas Dunia