
Raut Wajah Pendiri Grab Peluk Keluarga Ojol yang Tewas di Makassar
CEO Grab Anthony Tan kunjungi rumah Dandi, driver 7 tahun yang tewas dikeroyok saat ricuh di depan Kampus UMI Makassar, sebagai wujud duka cita.

CEO Grab Anthony Tan menyambangi rumah keluarga Rusdamdiansyah atau Dandi, mitra pengemudi yang meninggal dunia dikeroyok saat kericuhan di depan Kampus UMI Makassar, Sulawesi Selatan. Kunjungan Anthony Tan adalah bentuk duka atas meninggalnya mitra Grab yang tercatat sudah tergabung selama 7 tahun itu. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

"Tidak banyak yang bisa dikatakan, hanya ucapan belasungkawa yang paling dalam untuk keluarga. Tidak ada seorang pun yang pantas mengalami hal ini," ujar Anthony saat ditemui di rumah almarhum Dandi di Makassar, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy, menambahkan bahwa Grab memberikan sejumlah santunan duka cita, dukungan pembiayaan BPJS kesehatan untuk keluarga inti Dandi selama dua tahun, serta modal usaha melalui GrabKios. "Dan karena kita lihat kan Mas Dhandi ini juga penyokong keluarga, jadi kami juga bantu untuk setidaknya BPJS kesehatan untuk ayah, ibu, adik, adik ipar dan ada kebetulan masih punya bayi kecil, itu kami akan bantu untuk 2 tahun ke depan," terangnya. (Dok. Grab)

Tirza mengatakan bahwa sejatinya tidak ada bantuan apapun yang bisa mengembalikan sosok Dandi yang sangat disayangi keluarga. Tapi diharapkan bantuan dari Grab dapat meringankan keluarga almarhum. Sementara itu, pihak keluarga menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan Grab sejak awal kejadian. (Dok. Grab)

"Sangat-sangat berterima kasih karena dari awal hingga sampai saat ini Grab selalu ada. Sudah tujuh tahun (Dandi menjadi mitra Grab), dan Grab Indonesia pun sudah mengakuinya," ujar Reza, adik ipar almarhum. Reza menuturkan, Dandi keluar rumah hanya sebentar sebelum akhirnya menjadi korban pengeroyokan. "Dia diteriaki sebagai intel pada saat itu hari," jelas Reza. (Dok. Grab)

Reza mengatakan bahwa Dandi mengalami luka parah di bagian kepala. Ia sempat kritis di rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. "Yang paling parah adalah pendarahan di otak, tengkorak pecah. Dandi sempat koma di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia," terangnya. (Dok. Grab)