Elon Musk Sudah 8 Tahun Tak Digaji, Adiknya Tagih Marah-Marah
Jakarta, CNBC Indonesia - Adik Elon Musk, Kimbal membela kakaknya soal paket upah CEO. Meski mengembalikan keputusan kepada pemegang saham Tesla, dia mengatakan Elon pantas menerima upah fantastis.
Sebagai CEO, Elon tidak mendapatkan gaji atau bonus tunai, tetapi diberikan 'penghargaan kinerja' yang berupa opsi saham. Ini diberikan berdasarkan pencapaian raksasa mobil listrik pada periode tertentu.
"Saya rasa kakak saya pantas dibayar," kata Kimbal dikutip dari CNBC Internasional, Senin (25/8/2025).
"Dia tidak menerima gaji sama sekali selama enam hingga delapan tahun terakhir. Saya rasa itu tidak tepat. Biarkan pemegang saham Tesla yang memutuskan, namun saya yakin itu perlu. Dia harus dibayar," dia menambahkan.
Pada awal bulan ini, Tesla telah memberikan paket bayaran interim sebanyak 96 lembar saham atau sekitar US$29 miliar (Rp 471,4 triliun). Anggota komitme Robyn Denholm dan Kathleen Wilson-Thompson mengatakan rencana pembayaran telah disetujui pihak "komite khusus." Elon dan Kimbal, yang memiliki hak suara, tidak menggunakan hak suaranya dalam voting tersebut.
Pengadilan Delaware pernah memerintahkan Tesla mencabut paket upah Elon pada Desember. Saat itu dia mendapatkan US$56 miliar (Rp 910,4 triliun) dari 2018, yang disebut terbesar dalam sejarah AS.
Minggu ini, kelompok investasi yang bekerja dengan dana pensiun, SOC Investment Group mengirimkan surat pada Nasdaq. Mereka meminta dewan direksi seharusnya meminta persetujuan pemegang saham untuk paket baru CEO.
Elon sendiri pernah meminta gaji dan kendali lebih besar pada Tesla bulan Januari tahun lalu. Kemampuannya saat itu kurang berpengaruh untuk perusahaan.
"Saya merasa tak nyaman mengembangkan Tesla jadi pemimpin untuk AI dan robotika tanpa punya kendali suara sekitar 25%. Cukup berpengaruh tapi tak terlalu berpengaruh membuat saya tidak bisa digulingkan. Kecuali masalahnya itu, saya lebih senang mengembangkan produk di luar Tesla," jelasnya.
(dem/dem)