Tanda Kiamat Makin Dekat Terlihat di Samudra Atlantik, Ilmuwan Kaget
Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda 'kiamat' dilaporkan muncul di Samudra Atlantik. Penyebabnya dilaporkan karena terdapat kerusakan pada Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC).
Informasi soal kecepatan kerusakaan AMOC yang terjadi di Samudera Atlantik juga mengejutkan para ilmuwan. Namun mereka juga belum dapat memprediksi seberapa cepat kerusakan itu bisa terjadi.
Para peneliti melakukan penelitian dengan model komputer dan data masa lalu. Mereka mengembangkan indikator peringatan dini kerusakan sirkulasi AMOC atau sistem arus laut yang merupakan komponen kunci pada regulasi iklim global.
Menurut penelitian ilmuwan, AMOC telah melakukan perubahan. Hal ini cukup mengejutkan karena belum pernah tercatat sebelumnya lebih dari 10 ribu tahun terakhir dan berdampak pada sebagian besar dunia.
Sebagai informasi, AMOC berada di sebagian besar Arus Teluk dan arus kuat lainnya. Ini merupakan sabuk pengangkut laut pembawa suhu panas, karbon dan nutrisi dari wilayah tropis ke Lingkaran Arktik.
Di lingkaran Arktik, AMOC akan mendingin dan kemudian tenggelam menuju ke laut dalam.
Proses pengadukan akan membantu mendistribusikan energi ke seluruh Bumi. Selain juga memodulasi dampak pemanasan global yang disebabkan manusia.
Sistem tersebut terjadi karena mencairnya gletser di Greenland dan lapisan es Arktik lebih cepat dari yang diperkirakan. Pada akhirnya membuat air tawar mengalir ke laut dan menghambat proses penenggelaman.
Dari penelitian tersebut juga mencatat AMOC telah mengalami penurunan sebesar 15%. Kejadian ini sudah dimulai sejak 1950 dan berada pada kondisi terlemah dari satu milenium.
Sementara penelitian berdasarkan perubahan suhu di permukaan laut mencatat titik kritis dapat terjadi di masa depan. Diperkirakan proses ini terjadi selama periode 2025 hingga 2095 mendatang.
Namun Kantor Meteorologi Inggris berpendapat lain, perubahan besar pada AMOC kemungkinan tidak akan terjadi.
(fab/fab)