
Trump Menyerah, Produk AS Mengalir Deras ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agaknya mulai melunak dalam kebijakan teknologi terhadap China. Terbaru, AS membuka peluang bagi Nvidia untuk menjual chip kecerdasan buatan (AI) generasi baru ke Negeri Tirai Bambu.
Sumber Reuters menyebut Nvidia tengah menyiapkan chip khusus untuk China berbasis arsitektur terbaru Blackwell, dengan nama sementara B30A. Produk ini diprediksi lebih kuat dari model H20 yang selama ini diizinkan beredar di pasar China.
Trump bahkan menyebut H20 sudah "usang" dan membuka kemungkinan Nvidia bisa melepas chip generasi selanjutnya di China dengan kemampuan sekitar 30% hingga 50% lebih rendah dari versi global.
"Kami mengevaluasi berbagai produk untuk peta jalan kami agar siap bersaing sejauh pemerintah mengizinkan," kata Nvidia dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Rabu (20/8/2025).
"Semua produk kami dirancang hanya untuk penggunaan komersial yang bermanfaat dan telah mendapat persetujuan penuh dari otoritas terkait," imbuh mereka.
Langkah ini menandai perubahan besar kebijakan Washington. Sebelumnya, pemerintahan AS kerap membatasi penjualan chip canggih ke China dengan alasan keamanan nasional.
Nvidia sendiri menegaskan seluruh produknya dirancang untuk penggunaan komersial dan telah mendapat persetujuan otoritas terkait.
Perusahaan itu bahkan sudah menyiapkan dua produk baru untuk pasar China B30A dan RTX6000D, yang diproyeksikan bakal dikirim ke klien di China pada September mendatang, menurut salah satu sumber.
Kebijakan Trump ini dikhawatirkan memicu perdebatan baru di Washington. Legislator dari Partai Demokrat maupun Republik sebelumnya menolak keras relaksasi ekspor chip AI, dengan alasan dapat mengikis keunggulan teknologi AS di sektor kecerdasan buatan.
Sementara Nvidia dan sejumlah pihak lain berpendapat, menjaga klien China tetap menggunakan chip Nvidia penting agar para pengembang tidak sepenuhnya beralih ke produk pesaing seperti Huawei.
Huawei sendiri dikabarkan telah mencapai kemajuan besar dalam pengembangan chip, meski analis menilai perusahaan itu masih tertinggal dalam ekosistem perangkat lunak dan kemampuan memory bandwidth.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara AS Damai Sama China, Manusia Rp2.400 Triliun Makin Tajir
