Jualan HP China Makin Susah, Xiaomi Buka-bukaan Fakta Sebenarnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 August 2025 20:10
People walk past a Xiaomi store in Shenyang, Liaoning province, China June 12, 2018. Picture taken June 12, 2018. REUTERS/Stringer  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Xiaomi memperkirakan kinerja pasar smartphone tak begitu baik tahun ini. Raksasa ponsel China itu meramal pertumbuhannya akan ada di bawah 1%.

"Kami memperkirakan pasar smartphone hanya akan sedikit atau bahkan tidak ada pertumbuhan tahun ini," kata Presiden Xiaomi Lu Weibing, dikutip dari Reuters, Rabu (20/8/2025).

"Kalau ada peningkatan, mungkin sekitar 0,1% hingga 0,2%. Angka yang agak berbeda dari pertumbuhan yang diantisipasi kami pada awal tahun ini," jelasnya menambahkan.

Secara keseluruhan, kinerja Xiaomi pada kuartal kedua cukup positif. Pendapatan pada periode tersebut meningkat sebesar 30,5%, berkat peningkatan pengiriman smartphone, khususnya untuk wilayah Asia Tenggara.

Sementara pendapatan kuartal dua menjadi 116 miliar yuan (Rp 262,9 triliun). Laba bersih yang disesuaikan melompat naik 75,4% dari tahun lalu menjadi 10,8 miliar yuan (Rp 24,4 triliun).

Pengiriman Xiaomi secara global naik tipis 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 42,4 juta unit. Sayangnya pendapatannya menurun 2,1% menjadi 45,5 miliar yuan karena harga jual rata-rata yang menjadi lebih rendah.

Xiaomi juga menurunkan target perusahaan tahun ini. Berbeda dari kuartal pertama menginginkan 180 juta unit, kini menjadi 175 juta untuk pengiriman smartphone.

Pasar HP China Anjlok

Sebelumnya IDC mencatat penjualan HP di China mengalami penurunan pada kuartal kedua mencapai 4% dibandingkan tahun lalu. Saat itu hanya 69 juta unit ponsel yang dikirimkan.

Penjualan yang menurun ini disebabkan oleh permintaan yang lemah dari konsumen. Selain itu, kepercayaan masyarakat terkait pembelian barang elektronik mengalami penurunan saat ekonomi China juga belum pulih.

Sama seperti prediksi Xiaomi, IDC juga mengatakan permintaan HP tak akan pulih dalam waktu dekat. Pasar masih harus menghadapi tantangan ekonomi dan ketidakpastian yang jauh lebih kompleks di sisa tahun ini.

Saat itu, IDC menempatkan Xiaomi pada urutan keempat. Xiaomi jadi satu-satunya perusahaan di lima besar yang mengalami pertumbuhan pengiriman, sebesar 3,4%.

Xiaomi mencatat pengiriman 10,4 juta uni dengan market share 15,1%. Tumbuh tipis dari pengiriman tahun sebelumnya 10,1 juta unit dan market share 14,1%.

Huawei menjadi pemimpin dalam laporan tersebut. Perusahaan mengirimkan 12,5 juta unit atau turun dari kuartal II-2024 sebesar 12,9 juta unit.

Pertumbuhannya -3,4% secara tahunan. Sementara market share saat itu sebesar 18,1%.

Mobil Listrik Xiaomi

Bisnis EV Xiaomi pada kuartal kedua menghasilkan pendapatan 20,6 miliar yuan (Rp 46,7 triliun). Jumlah tersebut naik dari kuartal pertama sebesar 18,1 miliar yuan (Rp 41 triliun).

Selama kuartal yang berakhir bulan Juni, 81.302 unit mobil dikirimkan. Pengirimannya juga mengalami kenaikan dari periode sebelumnya sebesar 75.869 unit.

Untuk total kerugian bersih unit EV Xiaomi mencapai 0,3 miliar yuan (Rp 680,1 miliar) pada kuartal II lalu. Angkanya menyempit dari sebelumnya 0,5 miliar yuan (Rp 1,1 triliun).

Lu masih memiliki keyakinan pada unit bisnis ini. Dia mengatakan Xiaomi akan mengantongi laba bulanan atau triwulanan dari EV di semester kedua.

Reuters menyebutkan 300 ribu kendaraan listrik Xiaomi telah terjual sejak peluncuran Maret 2024 hingga Juli lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek! Deretan Ponsel Canggih yang Diramal Gak Laku di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular