
Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Pulang Kampung ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Shein berencana pulang kampung ke China dari basis pusat sebelumnya di Singapura. Kembalinya perusahaan e-commerce yang dilarang di Indonesia itu sebagai cara meyakinkan otoritas setempat untuk bisa melakukan IPO di Hong Kong.
Shein memang berasal dari China. Perusahaan juga mendapatkan sebagian besar barangnya dari China. Namun, Shein berfokus melakukan ekspansi global.
Perusahaan kemudian mendirikan kantor pusat di Singapura pada 2019 dan beroperasi sejak 2021. Setelah empat tahun, Shein berencana kembali ke kampung halamannya.
Laporan Bloomberg yang dikutip CNBC Internasional menyebutkan Shein sudah berkonsultasi terkait pendirian perusahaan induk di China daratan dengan pengacara. Namun tidak ada jaminan akan ada kelanjutan dari diskusi tersebut.
Sementara laporan Financial Times menyebutkan Shein diam-diam mengajukan penawaran umum perdana di Hong Kong bulan lalu. Langkah ini dilakukan setelah rencana IPO di London ditunda.
Shein telah melakukan pendaftaran secara rahasia lebih dari setahun di London. Namun sulit mendapatkan restu dari regulator setempat.
Di London sendiri bakal menjadi keuntungan untuk Shein. Karena dapat memberikan legitimasi lebih besar untuk bisnis internasional dan akses pada banyak investor Barat.
Sebelumnya, Shein gagal melantai di bursa Amerika Serikat. Perusahana yang berdiri pada 2008 itu menghadapi masalah soal tuduhan kerja paksa dalam rantai pasokannya.
Operasional Shein cukup terganggu dengan kebijakan pasar Barat pada perdagangan China. Misalnya presiden AS Donald Trump menghapus pengecualian tarif penting, yang membuat Shein sulit menjual barang-barangnya lagi dengan harga rendah yang dikirim langsung dari China.
Nampaknya kebijakan itu akan meluas. Karena kabarnya pemerintah di beberapa pasar Barat mempertimbangkan langkah serupa.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Tolak Bayar Tarif Trump, Warga AS Disuruh Bayar Sendiri
