HP Mirip iPhone Buatan RI Mau Produksi di Amerika, Segini Harganya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 13/08/2025 14:40 WIB
Foto: smarphone

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup produsen smartphone, Unplugged, dikabarkan akan mulai memproduksi UP Phone di Nevada Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, perangkat yang diklaim menjunjung tinggi keamanan privasi tersebut sudah diproduksi di Indonesia.

Meskipun produksi di AS akan menambah biaya tenaga kerja, Unplugged berupaya merakit di Nevada dan bertujuan mempertahankan harga jualnya di bawah US$1.000 (Rp16.2 jutaan). Sebagai perbandingan, ponsel hasil produksi di Indonesia dijual US$989 (Rp16 juta).

Dilihat sepintas, UP Phone mengusung desain mirip iPhone dengan panel kamera bergaya 'boba'. Sisiannya juga melengkung dengan bezel layar tipis, hanya saja tak memiliki Dynamic Island seperti iPhone.


Dikutip di laman resminya, Unplugged mengklaim UP Phone jauh lebih aman ketimbang iPhone 16 Pro dan Galaxy S25. UP Phone disebut tak memiliki permintaan DNS pihak ketiga. Sementara iPhone 16 Pro dan Galaxy S25 masing-masing disebut memiliki 3.181 dan 1.368 permintaan DNS pihak ketiga.

Foto: Smartphone
Smartphone

Permintaan DNS adalah permintaan informasi terkait IP Adress yang dikirim dari komputer pengguna ke server DNS.

Tak hanya memproduksi ponsel saja di Nevada, CEO Unplugged Joe Weil mengungkapkan langkah berikut perusahaan adalah melakukan pengadaan komponen perangkat.

"Langkah pertama yang dilakukan adalah perakitan, bertahap melakukan pengadaan komponen," jelasnya dikutip dari Reuters, Rabu (13/8/2025).

Sayang, ia tak berbicara banyak soal informasi lain terkait jumlah perangkat yang dirakit dan mitra kerjanya di Nevada. Begitu juga jumlah dana yang dikumpulkan untuk bisa memulai upaya barunya.

Biaya perakitan smartphone di AS sangat mahal. Ada beberapa alasannya, seperti rantai pasok yang masih berada di Asia dan harga tenaga kerja dalam negerinya yang tinggi.

Unplugged nampaknya telah memikirkan tantangan ini. Perusahaan berencana melakukan perakitan dengan jumlah yang lebih kecil dan stabil, bukan dengan merilis model baru setiap tahunnya.

Sementara itu, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berupaya agar lebih banyak produsen smartphone bisa merakit langsung perangkatnya di negaranya. Salah satu yang jadi sasaran adalah raksasa asal AS, Apple.

Trump mendorong inisiatif itu dengan menerapkan beberapa langkah, termasuk dengan ancaman tarif tinggi bagi perusahaan.

Bisnis keluarga Trump yang baru saja merilis ponsel bernama T1 berencana merakit langsung ponselnya di AS.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI