Bos BUMN, Profesor, hingga Ilmuwan Kelas Dunia Sambut Prabowo di ITB

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
07 August 2025 13:35
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Kamis (7/8) pagi.
Foto: CNBC Indonesia

Bandung, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi hadir sekaligus penanda dibukanya Konvensi Sains, Teknologi dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (7/8/2025). Ini menjadi konvensi sains terbesar dalam sejarah Indonesia sebab menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari ilmuwan, teknokrat, CEO BUMN, pelaku industri, diaspora, hingga jajaran menteri kabinet.

Mengusung tema "Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi", KSTI menjadi forum strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional berbasis riset dan inovasi. Presiden Prabowo dalam rilis di website remsi KSTI menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar Indonesia dapat keluar dari jebakan deindustrialisasi dan meningkatkan kompleksitas ekonominya.

"Target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8% bisa tercapai jika kita beralih dari ekonomi ekstraktif ke industri bernilai tambah tinggi," kata Prabowo.

Ia juga menyoroti perlunya penguatan kolaborasi antara pembuat kebijakan, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, serta peran media dalam mendiseminasikan inovasi teknologi.

Konvensi yang bakal digelar hingga Sabtu (9/8/2025) ini memfokuskan pada integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas yaitu pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor) dan material dan manufaktur maju. Semua sektor tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan strategis Indonesia untuk mencapai kemandirian teknologi dan daya saing global.

Menurut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto, KSTI merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo dan menjadi ajang pertemuan penting lintas pemangku kepentingan dalam iptek dan industri nasional.

"Konvensi ini bukan sekadar seremoni, tapi kontrak intelektual. Ini ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan riset, kebijakan, dan industri nasional," kata Brian di hadapan ribuan peserta yang hadir di Sabuga ITB Kota Bandung.

Konvensi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Direktur Utama sejumlah BUMN strategis seperti Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel.

Dari luar negeri, hadir dua peraih Nobel yaitu Konstantin Novoselov dan Brian Schmidt, serta akademisi dunia seperti Chennupati Jagadish dan Lam Khin Yong.

Tak hanya forum diskusi, KSTI 2025 juga menghadirkan pameran hasil riset dan inovasi. Tercatat lebih dari 400 karya ilmiah dipamerkan. Pantauan CNBC Indonesia, sejumlah booth BUMN menampilkan teknologi terkini mereka, seperti Pertamina dengan Inline Inspection Tool dan Foam Pig, serta PLN yang memamerkan solusi energi hijau berbasis green hydrogen.

Rangkaian acara juga mencakup diskusi panel, executive session lintas kementerian, hingga penghargaan BRIN Award bagi institusi dan karya ilmiah terbaik.

Brian juga menyebut, penyelenggaraan KSTI juga menandai peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus. Ia berharap forum ini menjadi fondasi kuat untuk membangun SDM unggul, serta mengarahkan Indonesia ke masa depan industri yang berdaulat secara teknologi.

"Kita ingin hasil riset tak lagi berhenti di jurnal, tapi bisa digunakan industri dan masyarakat. Kita butuh SDM yang mampu menjawab kebutuhan zaman dengan integritas dan kapabilitas tinggi," tegasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Klaim Banyak Lapangan Kerja, Singgung Dampak AI ke Industri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular