HP China Minggir, Ponsel Buatan India Mendadak Laku Keras

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
30 July 2025 17:25
Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Bidang Kepabeanan dan Cukai Dalam Mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia di Lapangan Parkir depan Gedung B, Bea Cukai Soekarno-Hatta, Area Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 29/11. (CNBC Indonesia Martyasari Rizki)
Foto: Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Bidang Kepabeanan dan Cukai Dalam Mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia di Lapangan Parkir depan Gedung B, Bea Cukai Soekarno-Hatta, Area Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 29/11. (CNBC Indonesia Martyasari Rizki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Smartphone buatan India kini tengah naik daun di Amerika Serikat (AS). Untuk pertama kalinya, India menggeser dominasi China sebagai eksportir ponsel terbesar ke Negeri Paman Sam, menurut data terbaru dari Canalys.

Pada kuartal II 2025, ponsel yang dirakit di India menyumbang 44% dari total impor smartphone AS, melonjak drastis dari hanya 13% tahun lalu. Volume smartphone buatan India secara keseluruhan meningkat 240% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebaliknya, ekspor smartphone asal China anjlok dari 61% menjadi hanya 25%. Bahkan Vietnam kini menyalip China dengan kontribusi 30%.

Analis menyebut lonjakan ini tidak lepas dari pergeseran agresif Apple dalam rantai produksi globalnya. Raksasa teknologi itu kini gencar memproduksi iPhone di India untuk menghindari risiko tarif dan ketegangan dagang antara AS dan China.

Apple bahkan dikabarkan ingin memproduksi seperempat dari seluruh iPhone di India dalam beberapa tahun mendatang. Beberapa model iPhone 16 Pro bahkan mulai dirakit di negara itu.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada Apple dan mendesak CEO Tim Cook untuk memproduksi iPhone di dalam negeri, sebuah langkah yang dinilai para ahli hampir mustahil karena dapat menyebabkan harga iPhone melonjak, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (30/7/2025).

Meskipun beberapa produk utama Apple, termasuk iPhone dan laptop Mac, menerima pengecualian dari kebijakan tarif "resiprokal" Trump, para pejabat memperingatkan bahwa itu bisa saja bersifat sementara.

Tak hanya Apple, Samsung dan Motorola juga mulai mengikuti jejak serupa, meski dengan kecepatan yang lebih lambat.

Namun demikian, tingkat hasil produksi atau indikator efisiensi manufaktur di India dan Vietnam masih lebih rendah dibandingkan China.

Renaud Anjoran, wakil presiden eksekutif Agilian Technology, produsen elektronik yang berbasis di China, menyebutkan hal ini disebabkan oleh pengalaman kerja yang terbatas serta hambatan logistik.

Meskipun pengiriman, yang mewakili jumlah perangkat yang dikirim ke pengecer, tidak merefleksikan angka penjualan akhir, data ini tetap menjadi indikator permintaan pasar.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Infinix Note 50 Series Resmi Rilis di RI, Cek Harga dan Spesifikasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular