Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Putin Gegara Judol dan Pinjol

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 July 2025 07:51
Satria Arta Kumbara, mantan prajurit marinir yang bergabung dengan tentara Rusia. (Dok. Istimewa via Detikcom)
Foto: Satria Arta Kumbara, mantan prajurit marinir yang bergabung dengan tentara Rusia. (Dok. Istimewa via Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gaya hidup hedonisme dan ikut pinjaman online (pinjol) hingga judi online mengubah kehidupan pria bernama Satria Arta Kumbara. Dia yang merupakan mantan prajurit marinir diketahui kini menjadi tentara bayaran Rusia.

Mengutip Detik.com, pinjaman uangnya mencapai Rp 750 juta. Disebutkan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI Endi Supardi, gaya hidup hedonisme membuat Satria meminjam uang sebesar itu.

"Dia ada pinjam di pinjol, pinjaman di bank ya. Berkaitan dengan bank di BRI dan BNI dengan nilai Rp 750 juta," kata Endi.

Kemudian Satria diketahui kesulitan membayar utang. Akhirnya mencoba melakukan permainan judi online (judol).

"Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya," kata Endi.

Karena tak membantu juga, akhirnya Satria memilih bergabung menjadi tentara bayaran Rusia. Satria diketahui tidak lagi bertugas sejak 2022. Setahun kemudian dia dipecat oleh TNI.

Endi mengakui baru mengetahui Satria menjadi tentara bayaran Rusia dan sedang berperang.

Status Warga Negara Indonesia (WNI) miliknya juga dicabut. Baru-baru ini, dia mengunggah di media sosialnya jika ingin menjadi warga Indonesia lagi.

"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," kata Satria dalam unggahan tersebut.

Terkait hal tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tak ingin ikut campur soal status kewarganegaraan Satria.

Pihaknya menyerahkannya pada Kementerian Hukum dan Kementerian Luar Negeri.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Temuan PPATK: Anak Usia 10-16 Tahun Terlibat Judol, Nilainya Rp2,2 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular