Manusia Rp 2.300 Triliun Jadi Anak Emas Trump, Elon Musk Minggir

Redaksi, CNBC Indonesia
23 July 2025 21:40
FILE PHOTO: CEO NVIDIA Jensen Huang dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan di acara 'Investing in America' di Washington, D.C., AS, 30 April 2025. REUTERS/Leah Millis
Foto: REUTERS/Leah Millis

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump punya 'anak emas' baru. Bukan Elon Musk atau Tim Cook, melainkan Jensen Huang. CEO Nvidia tersebut menjadi sorotan dunia karena mampu membawa revolusi AI global. Menurut laporan Forbes, harta kekayaannya kini mencapai US$145,4 miliar (Rp2.300 triliun). Ia menempati posisi ke-8 sebagai orang terkaya di dunia.

Sebagai informasi, pada termin pertamanya menjabat Presiden AS, Trump sudah melancarkan perang dagang melawan China. Kala itu, Tim Cook yang merupakan CEO Apple berhasil menjaga hubungan baik dengan Trump, sembari tetap membina kedekatan dengan Beijing.

Strategi Apple berhasil menghindari tarif AS dan tetap bertumbuh di China. Cook kala itu memiliki reputasi sebagai navigator kebijakan yang terampil dan utusan bisnis AS terkemuka ke Beijing.

Namun, kondisi berubah di era kepemimpinan Trump yang kedua. Apple makin terpuruk secara bisnis, bahkan harus menyerahkan mahkota sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

Kini, Nvidia menanjak dan berhasil merajai daftar perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$4.073 triliun. Sementara Apple terjerembab ke posisi ke-3 dengan kapitalisasi pasar US$3.202 triliun.

Dikutip dari CNBC International, Rabu (23/7/2025), beberapa pakar teknologi menilai kharisma CEO Nvidia, Jensen Huang, telah membuat pengaruh politik Cook makin terbelakang.

"Huang telah menjadi tokoh global yang mengambil peran politik baru karena keberhasilannya dalam revolusi AI," kata Dan Ives dan Wedbush.

Ives menambahkan, peran penting chip AI milik Nvidia telah membuat posisi Huang lebih tinggi ketimbang Cook.

"Huang menempatkan posisinya dengan kuat dalam menavigasi lanskap politik. Hanya ada satu chip di dunia yang menggenjot revolusi AI, dan itu adalah Nvidia," kata Ives.

Kemenangan Bersejarah Jensen Huang

Pengaruh politik Huang tampak pada kesepakatan terbaru antara AS dan China. AS akhirnya mencabut pembatasan ekspor chip H20 Nvidia ke China, setelah melarangnya pada awal tahun ini.

Sejak diblokir, Huang secara terbuka mengumbar kerugian bagi AS jika berhenti menjual chip AI ke China. Ia juga secara aktif melobi Trump dan pejabat pemerintah AS untuk mencabut kebijakan tersebut.

Alhasil, baru-baru ini AS membuka kembali akses China untuk membeli chip H20 Nvidia. Sebagai imbalan, China juga membuka akses logam tanah jarang ke AS yang sempat dilarang.

"Ini adalah kemenangan bersejarah bagi Nvidia dan Huang. Saya pikir ini menunjukkan makin besarnya pengaruh politik Huang dalam pemerintahan Trump," kata Ives.

Huang diketahui bertemu dengan Trump di Washington D.C. tepat sebelum kunjungannya ke China. Huang sudah beberapa kali bertemu dengan Trump pada tahun ini, termasuk saat ia ikut serta dalam perjalanan sang presiden ke Timur Tengah pada Mei, yang menghasilkan kesepakatan AI besar-besaran.

Elon Musk Tersingkir

Saat Trump menang dalam Pilpres 2024, banyak orang yang memprediksikan 'anak emas'-nya bukan Huang, melainkan Elon Musk. Pasalnya, Musk berperan penting dalam memenangkan Trump, baik melalui donasi besar-besaran untuk kampanyenya, hingga menjadikan X sebagai alat propaganda.


Di awal-awal, Musk memang tampak sangat dekat dengan Trump. Bahkan, saham Tesla miliknya sempat terbang tinggi. Musk juga ditunjuk sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah AS (DOGE), sebelum akhirnya mundur.

Kedekatan Trump dan Musk tak bertahan lama. Musk mengkritik kebijakan anggaran baru Trump pasca ia meninggalkan DOGE untuk fokus mengurus bisnisnya yang kian terpuruk.

Alhasil, 'perang' terbuka antara Trump dan Musk menjadi sorotan publik. Musk bahkan menciptakan partai politik baru yang akan melawan Republik.

Di sisi lain, hubungan Trump dengan Cook juga memanas. Trump beberapa kali mengungkapkan ketidakpuasannya karena iPhone masih diproduksi di luar AS.

Bahkan, Trump mengancam akan menerapkan tarif tambahan untuk iPhone yang dijual di AS namun diproduksi di negara lain.

Pada awal bulan ini, penasihan Trump, Peter Navarro, kembali mengkritik Cook karena kurang cepat memindahkan produksi iPhone ke luar China.

Apple dan Cook dianggap sebagai perusahaan dan CEO paling berpengaruh di masa pemerintahan pertama Trump. Namun, kini posisi 'anak emas' itu dipegang Huang dan Nvidia, menurut Ray Wang, CEO Constellation Research yang berbasis di Silicon Valley.

"Hampir semuanya bergantung pada chip Nvidia," ujar Wang.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Huawei Bikin AS Cemas, Pria Harta Rp 1.700 Triliun Kasih Peringatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular