
Demo Ojol Tolak Potongan 10%, Beberkan Dampaknya Buat Driver

Jakarta, CNBC Indonesia - Driver ojek online yang tergabung menjadi Unit Reaksi Cepat (URC) menyatakan tiga tuntutan dalam demo Kamis hari ini (17/7/2025). Salah satunya terkait menolak potongan 10%.
Hingga kini, pendapatan driver mendapatkan potongan 20%. URC mendukung aturan tersebut karena dirasa sudah ideal.
"Kaitannya, kami berpikir bahwa dengan skema 15+5% yang berjalan sesuai dengan aturan yang ada sekarang sudah ideal," kata Jenderal Lapangan, Achsanul Solichin, Kamis (17/7/2025).
Dia mengatakan URC terlibat dalam pengondisian seperti kecelakaan lalu lintas yang melibatkan ojek online. Jika terjadi hal tersebut, sudah di-cover oleh beberapa aplikator.
Sejauh ini, potongan 20% diterapkan oleh Grab dan Gojek. Sementara Indrive dan Maxim memotong kurang dari itu.
Jika potongan 10% yang dilakukan tentu akan berdampak pada program kesejahteraan yang selama ini.
"Apabila terealisasi 10% tentu akan berdampak pada program kesejahteraan yang selama ini dijalankan oleh dua aplikator tersebut," dia menambahkan.
Sementara bagi perusahaan yang menerapkan potongan 10% disebutkan tidak ada program kesejahteraan. Driver hanya mendapatkan dari orderan yang masuk saja.
"Si kuning dan si biru kan enggak ada. Mereka memang di angka 10% potongannya. Tapi enggak ada program kesejahteraan selain dapat argo dari orderan yang masuk," jelasnya.
Selain menolak potongan 10%, URC juga membawa dua tuntutan lain. Yakni menolak sistem pegawai dan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menerbitkan Perppu bagi ojek online.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Driver Ojol Ikut Matikan Aplikasi, Potongan Kegedean!
