Air Ternyata Tidak Bening, Ini Warna yang Sebenarnya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 July 2025 10:37
Water pours slowly out of the faucet on Saturday, Feb. 20, 2021, in Dallas, in the home of Nora Espinoza, after a handyman made a repair to a broken pipe beneath the sink. After the repair was made, another leak was discovered in a broken pipe outside of the home. (AP Photo/Tony Gutierrez)
Foto: Ilustrasi Air (AP/Tony Gutierrez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini banyak yang mengira warna biru pada laut atau sungai berasal dari pantulan langit cerah. Namun, menurut IFL Science, air memang memiliki warna biru alami, dan itu tetap terlihat meskipun air berada di dalam gelas transparan di ruangan tertutup tanpa cahaya luar.

Warna pada air, seperti halnya warna pada objek lain, muncul dari interaksinya dengan cahaya. Misalnya, daun tampak hijau karena menyerap hampir semua spektrum cahaya kecuali hijau, yang kemudian dipantulkan ke mata kita.

Secara ilmiah, warna muncul dari interaksi antara elektron (partikel bermuatan negatif yang mengelilingi atom) dan foton (partikel cahaya). Interaksi ini bisa menyebabkan cahaya diserap, dipantulkan sebagian, atau tersebar.

Salah satu fenomena penyebaran cahaya adalah hamburan Rayleigh. Saat cahaya matahari (yang berwarna putih) masuk ke atmosfer Bumi, foton-foton biru, yang memiliki panjang gelombang lebih pendek, terhambur lebih kuat dibanding warna lain. Inilah alasan langit tampak biru di siang hari.

Ketika matahari terbit atau terbenam, cahaya melewati atmosfer lebih panjang dan warna merah-kuning menjadi lebih dominan.

Lalu bagaimana dengan air? Interaksi cahaya dengan molekul air sedikit berbeda. Di dalam air, bagian merah dari spektrum cahaya tampak diserap lebih banyak. Penyerapan ini menyebabkan molekul air bergetar, dan dari getaran inilah muncul warna biru.

Sebagai pembanding, air berat, varian air yang memiliki susunan molekul serupa tetapi massa lebih besar, tidak menunjukkan warna biru. Ini karena molekul air berat tidak bergetar cukup cepat untuk menghasilkan warna dalam spektrum tampak.

Sementara itu, molekul air biasa, yang lebih ringan, bisa bergetar pada frekuensi yang cukup tinggi sehingga warna biru menjadi tampak oleh mata manusia.

Dengan kata lain, warna biru air bukan hanya soal pantulan langit, tapi berasal dari sifat fisik dan interaksi mendalam antara cahaya dan molekul air itu sendiri.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular