Trump Berubah Pikiran Cabut Blokir China, Perang Dagang Berakhir?

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
03 July 2025 16:45
Foto kolase Xi Jinping dan Donald Trump. (AP Photo)
Foto: Foto kolase Xi Jinping dan Donald Trump. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mencabut pembatasan ekspor untuk pengembang software desain chip dan produsen etana ke China. Langkah ini menjadi sinyal terbaru meredanya tensi dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Tiga raksasa perangkat lunak otomasi desain elektronik (Electronic Design Automation/EDA) Synopsys, Cadence Design Systems, dan Siemens, menyatakan mulai memulihkan akses teknologi dan layanan mereka bagi pelanggan di China. Ketiganya menguasai lebih dari 70% pasar EDA China.

Tak hanya itu, pemerintah AS juga mengirim surat kepada produsen etana untuk mencabut kewajiban lisensi ekspor ke China yang sebelumnya diberlakukan pada akhir Mei dan Juni lalu.

Langkah-langkah pembatasan ini sebelumnya merupakan bagian dari respons pemerintahan Donald Trump terhadap keputusan China menghentikan ekspor rare earth dan magnet terkait pada April lalu. Komoditas tersebut sangat penting untuk industri semikonduktor, otomotif, kedirgantaraan, hingga pertahanan.

Namun situasi kini mulai mencair. Pemerintah China mengumumkan bahwa setelah berdiskusi dengan AS, kedua negara telah menyepakati kerangka kerja baru.

Dalam skema itu, China akan meninjau aplikasi ekspor untuk komoditas strategis, sementara AS akan mencabut sejumlah pembatasan yang selama ini diberlakukan.

"AS meningkatkan tekanan untuk kemudian meredakannya. Mereka memberlakukan pembatasan pada banyak komoditas agar China mau mundur terkait ekspor tanah jarang," ujar seorang sumber yang mengetahui pembahasan internal di pemerintahan AS, dikutip dari Reuters, Kamis (3/7/2025).

"Selama AS dan China tetap berpegang pada kerangka kerja ini, kita akan melihat banyak pembatasan dicabut. Situasinya akan kembali seperti semula pada Februari atau Maret lalu," tambah sumber tersebut

Dalam pernyataan resminya, Siemens menyebut telah melanjutkan penjualan dan dukungan kepada pelanggan di China setelah menerima pemberitahuan dari Departemen Perdagangan AS bahwa pembatasan ekspor terhadap pelanggan China telah dicabut.

Synopsys menyatakan dalam surat internal yang dilihat oleh Reuters bahwa pihaknya berharap dapat menyelesaikan pembaruan sistem dan memulihkan akses serta dukungan kepada pelanggan China dalam waktu tiga hari kerja.

Departemen Perdagangan AS belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.

Pembatasan jangka panjang terhadap akses China terhadap perangkat lunak EDA akan sangat menghambat industri desain chip di negara tersebut.

Belum jelas apakah langkah balasan lain yang diberlakukan AS juga telah dicabut. Termasuk di antaranya adalah penangguhan lisensi General Electric (GE) Aerospace untuk mengirim mesin jet bagi pesawat C919 milik produsen pesawat China, COMAC, serta pelarangan penjualan peralatan nuklir ke pembangkit listrik di China.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Balas Dendam, Amerika Masuk 'Daftar Hitam'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular