
Profesi Bergaji Tinggi Ini Sebentar Lagi Punah, Buktinya di Depan Mata

Jakarta, CNBC Indonesia - Profesi dokter selama ini banyak diminati. Selain bermanfaat bagi sesama manusia, profesi dokter juga bisa mendatangkan penghasilan besar.
Namun, profesi dokter kini terancam oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Microsoft baru saja mengklaim bahwa teknologi AI terbaru mereka mampu mendiagnosis penyakit 4 kali lebih akurat dibandingkan dokter manusia. Biayanya juga disebut jauh lebih murah.
Dalam eksperimen terbarunya, Microsoft menggunakan model AI bernama MAI Diagnostic Orchestrator (MAI-DxO) untuk menganalisis 304 studi kasus medis dari New England Journal of Medicine. Sistem tersebut memproses informasi medis secara bertahap, layaknya dokter sungguhan, mulai dari membaca gejala, menentukan tes, hingga menyusun diagnosis akhir.
Hasilnya, MAI-DxO mencapai akurasi diagnosis 80%, jauh mengungguli panel dokter manusia yang hanya mencetak akurasi 20%.
Tak hanya itu, sistem AI ini juga mampu menghemat biaya hingga 20% dengan memilih tes dan prosedur medis yang lebih efisien.
Microsoft memanfaatkan berbagai model AI, seperti GPT (OpenAI), Gemini (Google), Claude (Anthropic), LLaMA (Meta), dan Grok (xAI), dalam sebuah sistem kolaboratif yang meniru kerja tim dokter spesialis. Pendekatan ini digadang-gadang sebagai jalan menuju superkecerdasan medis.
"Orkestrasi AI dalam gaya debat berantai ini adalah kunci menuju masa depan layanan kesehatan yang jauh lebih cerdas," ujar Mustafa Suleyman, CEO AI Microsoft, dikutip dari laman Wired, Selasa (1/7/2025).
Ia menyebut bahwa semua ini baru permulaan. Microsoft berencana mengintegrasikan teknologi ini ke dalam Bing, sehingga pengguna awam bisa melakukan diagnosis mandiri. Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan membangun alat bantu diagnosis dan otomasi untuk para tenaga medis.
Meski belum dipastikan akan dikomersialisasikan, teknologi ini akan diuji di dunia nyata dalam waktu dekat. Menurut Microsoft, sistem tersebut akan terus dikembangkan hingga setidaknya mencapai dukungan klinis setara dengan dokter profesional.
Proyek ini menambah daftar penelitian yang menunjukkan bahwa model AI mampu mendiagnosis penyakit secara akurat. Dalam beberapa tahun terakhir, baik Microsoft maupun Google telah menerbitkan studi yang menunjukkan bahwa LLM dapat melakukan diagnosis ketika diberikan akses ke rekam medis pasien.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bill Gates Sebut Pekerjaan Ini Tidak Bisa Diganti AI