Indonesia Negara Nomor 1 Pakai AI se-Asia Tenggara, Begini Dampaknya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Kamis, 26/06/2025 14:35 WIB
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan paparan dalam acara Asia Economic Summit di Jakarta, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyoroti potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Meutya menyebutkan bahwa tingkat adopsi AI di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sudah mencapai 65%. Kontribusi dominan berasal dari Indonesia sebagai negara dengan populasi dan pengguna internet terbesar di kawasan.


"Saya melihat ASEAN memiliki potensi besar untuk pengembangan teknologi AI. Kawasan ini memiliki ratusan juta penduduk serta banyak kreator, yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital," ujar Meutya dla acara Asia Economic Summit di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Menurutnya, implementasi AI di Indonesia sudah dilakukan dalam berbagai sektor, termasuk di pemerintahan.

"Teknologi AI juga telah dimanfaatkan, tentu saja, di Indonesia untuk berbagai keperluan guna melindungi kepentingan masyarakat. Termasuk di kementerian kami untuk membantu mendeteksi hoaks dan konten negatif di ruang digital," katanya.

Lebih jauh, Meutya menyebut AI juga berperan dalam diagnosis radiologi dan topologi dengan presisi tinggi, yang sangat penting di bidang layanan kesehatan.

Laporan McKinsey mengungkap bahwa 92% pekerja terampil di Indonesia telah menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka.

"Ini berarti talenta digital kita melampaui talenta global yang berada di angka 75%, dan bahkan lebih tinggi dari Asia Pasifik yang mencatat 82%," kata Meutya.

Ia juga menyinggung laporan Stanford University yang menyebutkan bahwa kontribusi AI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 12% dari PDB, jika diterapkan secara efektif.

Lebih lanjut ia menyebut bahwa Komdigi memfokuskan pengembangan AI pada lima sektor prioritas, yakni kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta digital, pengembangan kota cerdas atau smart city, dan ketahanan pangan.

Adapun pengembangan ekosistem AI di Indonesia disusun melalui pendekatan menyeluruh yang mencakup tiga pilar utama, yakni kebijakan, SDM, dan platform teknologi.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Susun Peta Jalan AI, Potensi Lokal Bakal Terangkat