ABB Bicara Soal Perkembangan Industri Otomasi, Masih Prospektif?

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
25 April 2025 18:53
ABB meresmikan fasilitas manufaktur baru yang memproduksi Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi di Tangerang. Fasilitas ini dibangun untuk memenuhi peningkatan permintaan pasokan listrik di Indonesia. (dok. ABB Indonesia)
Foto: Suasana pabrik yang memproduksi Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi di Tangerang. (dok. ABB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan global di bidang teknologi otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik, ABB Indonesia senantiasa mengembangkan solusi digital dan otomasi di berbagai sektor industri. Hal ini dilakukan guna mendukung para pelaku usaha di Indonesia dalam memperkuat bisnis melalui solusi otomasi yang berkelanjutan.

Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan menyatakan, ABB Indonesia kini telah mengoperasikan dua pabrik untuk mendukung kebutuhan solusi listrik hingga otomasi industri dalam negeri.

Perusahaan yang telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1980-an ini bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam bidang elektrifikasi melalui penyediaan Miniature Circuit Breaker (MCB). ABB juga berekspansi dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor Food and Beverage (FnB), pulp and paper, pertambangan, minyak dan gas (migas), hingga energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga surya.

Di era transformasi digitalisasi dan industri 4.0, ABB menyediakan layanan teknologi digital dan otomasi guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berkelanjutan dan hemat energi. ABB pun terus mendorong adopsi otomasi termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan robotik.

"Secara keseluruhan, kami sangat positif terhadap tren otomasi industri. Saya melihatnya ada dua faktor yang mendorongnya. Saya pikir kita bisa menyebutnya faktor penarik dan pendorong. Jadi, salah satu faktor pendorongnya tentu saja pemerintah yang mendorong Industri 4.0, yaitu penggunaan teknologi digital dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi dalam manufaktur dan menjadi lebih produktif, berkelanjutan, hemat energi," ujar dia dalam acara Profit, CNBC Indonesia, dikutip Jumat (25/4/2025).

Dia melanjutkan, ABB Indonesia berada di garis depan dalam mendukung pemerintah maupun pelaku usaha untuk memenuhi target implementasi industry 4.0. Dengan teknologi otomasi, ABB berharap para pelaku usaha dapat menjalankan kegiatan bisnisnya secara lebih berkelanjutan, lebih produktif, dan lebih bersih.

Teknologi otomasi industri juga diharapkan dapat membantu langkah pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional 8%. Dengan target pertumbuhan tersebut, terdapat banyak perusahaan di berbagai sektor industri dalam negeri yang membutuhkan solusi digital dan otomasi.

"Jadi, saya rasa untuk mencapai angka tersebut, kita harus lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan. Kita harus bisa tumbuh secara berkelanjutan agar bisa mengelola lingkungan dengan baik, sehingga bisnis dapat berkembang dan tumbuh. Semua itu adalah kabar baik bagi ABB, serta membantu dan mendukung ABB dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan tersebut," ungkap dia.

Di sisi lain, ABB Indonesia mengakui pengembangan teknologi otomasi bukan hal yang mudah di Tanah Air. Sebagai negara kepulauan besar, tantangan yang dihadapi oleh ABB berasal dari sisi logistik.

Sebagai contoh, industri pertambangan dan migas menjadi sektor yang perlu mengadopsi solusi digital dan otomasi. Namun, wilayah operasi perusahaan-perusahaan di sektor tersebut biasanya berada di daerah yang terpencil atau sulit dijangkau. Untuk itu, diperlukan upaya lebih keras namun mengirimkan peralatan teknologi otomasi ke lokasi tersebut.

"Logistik memang salah satu tantangan. Saya rasa banyak bisnis juga akan merasakan tantangan ini. Potensi pertumbuhannya besar, tetapi logistiknya cukup menantang untuk mengirimkan produk ke tempat-tempat tersebut," ucap Gerard Chan.

Maka dari itu, ABB Indonesia terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencoba mengurangi tantangan tersebut, sehingga perusahaan ini bisa lebih leluasa dalam berekspansi serta mengembangkan solusi otomasi di seluruh Tanah Air. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular