Grab Mau Caplok GOTO, Ekonom Ungkap Ini Bukan Kabar Baik

mij, CNBC Indonesia
09 May 2025 09:25
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu orderan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (12/2/2025). Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar ojek online di Jakarta bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan cara menggunakan plat kuning dalam upaya mendorong masyarakat untuk beralih ke angkutan umum. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pengemudi ojek online (ojol) menunggu orderan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (12/2/2025). Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar ojek online di Jakarta bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan cara menggunakan plat kuning dalam upaya mendorong masyarakat untuk beralih ke angkutan umum. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia-Rumor akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab makin santer terdengar. Hal ini menjadi sorotan kalangan ekonom, sebab GOTO satu-satunya unicorn asli Indonesia tersisa.

"Agak sedih kalau diakuisisi Grab. Namanya saja Karya Anak Bangsa. Ini ada unicorn, dari awal jadi kebanggaan kita," kata Piter Abdullah Direktur Eksekutif Segara Research Institute kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/5/2025)

Maka dari itu pemerintah harus terlibat lebih jauh dalam aksi korporasi tersebut. "Kalau diambil oleh Grab, itu sebenarnya bukan berita berita bagus," tegasnya.

Kesepakatan akuisisi GoTo oleh Grab dikabarkan rampung pada kuartal II/2025. GoTo dilaporkan akan melepas semua unit bisnis mereka kepada Grab, kecuali bisnis finansial.

Reuters menyatakan bahwa Grab sudah merekrut penasihat untuk menangani proses akuisisi. Kesepakatan final masih bergantung kepada pendanaan akuisisi. Kabarnya, Grab sudah berdiskusi dengan beberapa bank sebagai calon penyandang dana.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO memberikan klarifikasi terhadap kabar yang beredar di media soal rencana akuisisi Grab atas GoTo.

Tanpa menyebutkan detail, manajemen GoTo menyatakan bahwa perseroan kerap menerima penawaran dari berbagai pihak.

Piter menjelaskan, kedua perusahaan berada pada bisnis yang sama. Dugaan monopoli sangat dimungkinkan terjadi ke depan.

"Jadi bentuk konsolidasi akuisisi atau merger yang mengarah kepada dominasi pasar karena mengarah ke monopoli," ujarnya. Baik mitra dan konsumen, lanjut Piter juga bisa dirugikan jika praktik monopoli terjadi.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grab Cari Utang Rp 33,16 Triliun Buat Caplok GoTo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular