Raja HP Sejuta Umat Comeback, Tanda-tandanya Jelas

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 March 2025 12:40
Logo Nokia Oyj yang didesain ulang pada stan perusahaan pada hari pembukaan Mobile World Congress di venue Fira de Barcelona di Barcelona, Spanyol, pada Senin, 27 Februari 2023. Acara industri dan teknologi seluler unggulan tahunan ini berlangsung mulai 1 Februari 2020. 27 hingga 2 Maret. (Angel Garcia/Bloomberg via Getty Images)
Foto: Logo Nokia Oyj yang didesain ulang pada stan perusahaan pada hari pembukaan Mobile World Congress di venue Fira de Barcelona di Barcelona, Spanyol, pada Senin, 27 Februari 2023. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tak kenal Nokia. Merek itu pernah merajai industri HP, bahkan disebut sebagai 'HP sejuta umat' karena penggunanya yang masif periode 90-an hingga 2000-an.

Sayang, Nokia tak bisa bersaing di dalam sengitnya industri ponsel. Pada 2013, Nokia menjual bisnisnya itu ke Microsoft dan tiga tahun kemudian dibeli HMD Global.

Kemudian HMD Global memutuskan memproduksi ponselnya sendiri. Hal ini jelas menutup peluang Nokia untuk benar-benar bisa kembali ke industri ponsel.

Kabar terbaru, Nokia akan bersiap kembali menjadi raja di industri teknologi. Bukan lagi menggarap bisnis ponsel, melainkan akan melebarkan sayapnya ke ranah lain.

Nokia tengah memperluas bisnisnya untuk data center dan teknologi yang tengah naik daun, Artificial Intelligence (AI). Selain itu, Nokia kian serius berada di bisnis jaringan optik dan semikonduktor.

Perusahaan diketahui telah mengakuisisi produsen pembuat alat jaringan dan semikonduktor, Infinera dari Amerika Serikat (AS). Nilai kesepakatannya mencapai US$2,3 miliar.

Akuisisi itu telah disetujui oleh Komisi Eropa, yang menyebut prosesnya tak memiliki masalah sama sekali. Kombinasi keduanya masih menciptakan kompetisi yang sehat untuk menyuplai alat jaringan optik.

Menurut laporan Reuters, akuisisi ini akan menempatkan Nokia sebagai produsen jaringan optik terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar 20%. Nokia hanya kalah dari Huawei yang diuntungkan dengan kurangnya pesaing di China.

Dengan membeli Infinera, Nokia akan bisa menjual lebih banyak alat untuk sejumlah perusahaan seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft. Ketiga perusahaan diketahui memiliki impian membangun data center senilai miliaran dolar untuk bersaing di sektor AI.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Ngamuk Lihat Jeroan HP Huawei, Ternyata Ditemukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular