Digital Economic Forum 2025

Bukan Chip, Bos Indosat Ungkap Kunci RI Sukses di Era AI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
25 February 2025 13:03
Presiden Direktur PT Indosat Tbk (ISAT), Vikram Sinha menyampaikan sambutan dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Presiden Direktur PT Indosat Tbk (ISAT), Vikram Sinha menyampaikan sambutan dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia harus fokus mengembangkan talenta digital di bidang kecerdasan buatan (AI) sambil memastikan kedaulatan infrastruktur penunjangnya jika ingin memanfaatkan teknologi tersebut dengan optimal dalam upaya mengejar pertumbuhan 8 persen.

CEO PT Indosat Tbk. Vikram Sinha menyatakan perkembangan teknologi selalu punya peran penting di sektor finansial. Indosat, termasuk melalui Artajasa, berkomitmen untuk terus mendorong kemampuan teknologi sebagai bagian dari ekonomi Indonesia.

"Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menetapkan target yang sangat ambisius, pertumbuhan ekonomi 8 persen. Adalah tugas kita dengan fokus tunggal untuk bergerak ke arah sana," kata Vikram dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025).

Dalam dekade ini, AI adalah inovasi teknologi terbesar dan bakal berdampak besar ke perekonomian dunia. Menurut Vikram, dua kunci utama agar Indonesia bisa memanfaatkan teknologi AI adalah kesiapan talenta dan infrastruktur.

Vikram bahkan menyatakan 80 persen dari faktor keberhasilan adopsi teknologi AI adalah kemampuan sumber daya manusia.

"Kami sangat percaya bahwa AI dan infrastruktur digital, yang berdaulat, untuk Indonesia, dari Indonesia, sangat penting untuk kesuksesan perjalanan ini," katanya.

Dalam hal talenta, Indosat berupaya menyediakan pelatihan kemampuan AI untuk warga RI. Salah satunya lewat pelatihan bagi pegawai, termasuk karyawan Artajasa.

"Tahun ini kami akan melatih karyawan Artajasa, 50 orang yang pertama akan mendapatkan sertifikat dengan dukungan McKinsey dan Google," kata Vikram.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! CEO Indosat Buka-bukaan Soal Stock Split dan Prospek Laba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular