WhatsApp Diserang Malware di Banyak Negara, Cek Tandanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Meta Platforms mengungkap layanan pesan singkat populer WhatsApp menjadi target serangan malware yang diduga dilancarkan perusahaan spyware Israel Paragon Solutions.
Beberapa pengguna WhatsApp yang disasar meliputi jurnalis dan masyarakat umum. WhatsApp telah menyurat ke Paragon terkait peretasan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, WhatsApp mengatakan perusahaan akan terus melindungi kemampuan pengguna dalam berkomunikasi secara privat, dikutip dari Reuters, Senin (3/1/2025).
Paragon menolak berkomentar. Pihak WhatsApp mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan mendeteksi upaya peretasan ke sekitar 90 pengguna.
WhatsApp tak mengumbar identitas target sasaran secara spesifik. Namun, mereka tersebar di puluhan negara, termasuk beberapa di Eropa.
Perwakilan tersebut mengatakan pengguna WhatsApp yang disasar dikirimkan dokumen elektronik berbahaya. Tak perlu interaksi dengan korban, dokumen itu bisa langsung membobol akun.
Ia mengatakan WhatsApp telah menangkal upaya peretasan tersebut dan mengarahkan korban ke lembaga pengawas internet Kanada Citizen Lab. Tak dijelaskan lebih lanjut kenapa pelaku peretasan dituduhkan kepada Paragon.
FBI tak segera menanggapi permintaan komentar.
Peneliti Citizen Lab Scott-Railton mengatakan penemuan spyware Paragon yang menyasar pengguna WhatsApp adalah pengingat bahwa bahaya spyware masih terus mengintai pengguna internet.
Firma spyware seperti Paragon menjual software mata-mata canggih ke klien pemerintah. Biasanya mereka mempromosikan layanan sebagai tool kritis untuk melawan kejahatan siber dan melindungi keamanan nasional.
(fab/fab)