Manusia Rp 2.000 Triliun Kena Kasus Caplok Startup Israel

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Selasa, 31/12/2024 17:40 WIB
Foto: Presiden dan CEO Nvidia Corporation Jensen Huang menyampaikan pidato saat pameran Computex 2024 di Taipei, Taiwan, Minggu, 2 Juni 2024. (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembuat chip Nvidia telah menyelesaikan akuisisi perusahaan AI Israel, Run:ai. Akusisi ini selesai setelah Nvidia sempat terkena kasus pengawasan antimonopoli atas pembelian tersebut.

Namun, Komisi Eropa pada akhirnya memberikan persetujuan tanpa syarat terhadap tawaran Nvidia senilai US$700 juta untuk Run:ai pada awal Desember lalu.


Sebelumnya, pada Oktober 2024, otoritas mengatakan bahwa kesepakatan tersebut memerlukan izin antimonopoli Uni Eropa. Pengawas antimonopoli Uni Eropa telah memperingatkan bahwa kesepakatan akuisisi mengancam persaingan di pasar tempat perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi.

Penyelidikannya terhadap kesepakatan itu berfokus pada praktik-praktik yang dapat memperkuat kontrol Nvidia atas pasar unit pemrosesan grafis (GPU), yang merupakan chip yang dicari dan sering digunakan dalam tugas-tugas yang terkait dengan AI.

Perusahaan milik 'manusia Rp2.000 triliun', Jensen Huang, saat ini mendominasi pasar prosesor grafis AI dan menguasai sekitar 80% pangsa pasar.

Namun, Komisi Eropa menyimpulkan pada awal Desember bahwa akuisisi Run:ai, tidak akan menimbulkan masalah persaingan usaha.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) juga sedang menyelidiki pembelian raksasa chip tersebut atas Run:ai dengan alasan antimonopoli, Politico melaporkan pada Agustus lalu.

Regulator di kedua sisi baru-baru ini telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap akuisisi perusahaan rintisan oleh raksasa teknologi di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan semacam itu dapat mematikan saingan potensial.

Run:ai berencana untuk membuat perangkat lunaknya menjadi open-source, tulis mereka dalam sebuah posting blog, dikutip dari Reuters, Selasa (31/12/2024).

"Meskipun saat ini Run:ai hanya mendukung GPU Nvidia, sumber terbuka perangkat lunak akan memungkinkannya untuk memperluas ketersediaannya ke seluruh ekosistem AI," katanya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat