Bukan BMKG, Google Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem
Jakarta, CNBC Indonesia - Implementasi sistem kecerdasan buatan (AI) menyebar makin luas ke berbagai lini kehidupan. Terbaru, tim Google DeepMind meluncurkan model AI untuk meramal cuaca yang disebut 'GenCast'.
Dalam dokumen yang dipublikasikan di Nature, para peniliti DeepMind mengatakan GenCast mampu mengalahkan ENS, yakni sistem ramalan cuaca yang dirancang untuk mengindikasikan kondisi cuaca hingga 15 hari ke depan.
ENS selama ini dikatakan sebagai sistem ramalan cuaca terbaik di dunia dan bisa meramalkan potensi bencana. Di Indonesia, ramalan cuaca biasanya dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Begitu juga imbauan terhadap waspada bencana alam seperti gempa dan hujan lebat.
Dalam sebuah postingan blog, tim DeepMind menawarkan penjelasan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat awam.
Meskipun model cuaca sebelumnya bersifat "deterministik, dan memberikan satu perkiraan cuaca terbaik di masa depan," GenCast "terdiri dari kumpulan 50 prediksi atau lebih, masing-masing mewakili kemungkinan lintasan cuaca," sehingga menciptakan "distribusi probabilitas yang kompleks dari skenario cuaca masa depan," tertulis dalam blog tersebut, dikutip dari TechCrunch, Senin (9/12/2024).
Mengenai perbandingannya dengan ENS, tim tersebut mengatakan bahwa mereka melatih GenCast berdasarkan data cuaca hingga tahun 2018, kemudian membandingkan perkiraannya untuk tahun 2019, dan menemukan bahwa GenCast lebih akurat 97,2 persen.
Google mengatakan GenCast adalah bagian dari rangkaian model cuaca berbasis AI, yang mulai dimasukkan ke dalam Google Search dan Maps. Mereka juga berencana untuk merilis perkiraan real-time dan historis dari GenCast, yang dapat digunakan siapa saja dalam penelitian dan model mereka sendiri.
(fab/fab)