Kabar Terbaru Merger XL-Smartfren Usai CEO XL Dian Siswarini Mundur

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 04/12/2024 14:50 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dian Siswarini mengumumkan mundur dari posisi Presiden Direktur dan CEO XL Axiata. Keputusan itu terjadi saat perusahaannya masih dalam proses penjajakan merger dengan Smartfren.

Kedua perusahaan mengumumkan melakukan penandatangan kesepahaman Memorandum of Understanding tidak mengikat terkait hal itu. Pengumuman pada Mei lalu memulai langkah penjajakan untuk menyatukan perusahaan.


Informasi itu berasal dari keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Axiata Group Berhad (Axiata atau the Group) dan PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), secara kolektif disebut sebagai Sinar Mas (Axiata dan Sinar Mas).

"Hari ini mengumumkan telah memasuki babak baru dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren (Rencana Transaksi) dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo)," tulis manajemen XL Axiata.

Sejak saat itu, baik XL Axiata dan Smartfren memang tak berbicara banyak. Ditemui bulan Agustus lalu, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan belum ada perkembangan signifikan soal pendekatan kedua perusahaan.

Dia mengaku tidak ada kendala dalam proses tersebut. Kedua perusahaan melakukan pencarian data untuk penjajakan.

"Enggak ada kendala, hanya nyari data semua. Ibarat orang mau nikah kita lihat bibit bebet bobotnya," kata Merza ditemui di acara The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS), Jakarta, Senin (12/8) lalu.

Saat itu, dia berharap due diligence bisa diselesaikan segera. "Kita berharap segera bisa selesai. Kalau due selesai data semua data di tangan masing2 baru dimulai diskusinya," imbuh Merza.

Sementara itu, Dian juga pernah menyinggung soal proses merger dua operator saat bertemu awak media bulan Oktober lalu. Kala itu, dia menjelaskan sudah ada hilal, due diligence sudah masuk dalam tahap akhir.

Kedua pemegang saham ingin proses merger bisa segera dilakukan. Menurutnya saat itu, proses tinggal menunggu persetujuan pemerintah.

"Paling hangat mengenai merger, kalau tidak salah Lebaran kemarin ya, belum ada hilal. Sekarang hilalnya sudah keliatan sedikit," ujar XL Axiata Get Along With Media 2024 di Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/10) lalu.

Agar proses ini lancar, Dia mengatakan harus melibatkan dan mendengarkan aspirasi stakeholder baik internal dan eksternal. Peniting juga memenuhi hak karyawan dengan menyesuaikan aturan yang ada.

"Perlunya pemenuhan hak-hak karyawan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku," ujarnya


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI